Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Anthony Joshua vs Joseph Parker dan Pemanasan Jelang Duel Perebutan Label Juara Sejati

22 Maret 2018   18:41 Diperbarui: 22 Maret 2018   18:52 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun begitu, ia tetap mendapatkan dua sabuk itu lewat sebuah laga "gila". Ya, ia harus merengkuhnya dengan satu pertarungan kontra Wladimir Klitschko pada April 2017.

Sebuah laga, kendati dimenangkan oleh AJ, yang juga menunjukkan kelemahan mantan tukang bangunan itu.

Benar, AJ disebut-sebut menyimpan kelemahan di bagian dagunya. Ia dinilai rentan "oleng" bila ada pukulan mendarat di dagunya. Wladimir Klitschko menunjukkannya pada ronde ke-6 kala Parker terhuyung dan jatuh kena hantam petinju dengan gelar Phd itu.

Tapi dukungan penonton dan semangat juangnya berhasil membalikkan keadaan dengan memukul jatuh Klitschko di ronde ke-11.

Suasana penuh dukungan itu akan kembali hadir di Cardiff. Ya, di tempat laga tinju AJ kontra Parker dihelat itu, sebagian besar dari 80 ribu penonton yang bakal hadir pasti menjagokan AJ sebagai kampiun. Hal yang sama pernah ia rasakan saat mengandaskan Carlos Takam pada Oktober 2017 di Principality Stadium.

Laga Pemanasan Jelang Pertarungan Perebutan Label Juara Sejati

Namun demikian, di tengah hiruk pikuk nuansa unifikasi gelar itu, sebenarnya terselip harapan untuk sebuah gelaran yang lebih besar, sangat akbar, yang mempertemukan juara unifikasi WBA, IBO, IBF dan WBO kontra kampiun WBC, Deontay Wilder.

Laga ini sangat bergengsi selain pertarungan unifikasi gelar itu. Sebab unifikasi empat gelar yang disebutkan tadi bisa dibilang tidak begitu istimewa lantaran sudah pernah ada dua petinju yang pernah menyandangnya.

Sebut saja Wladimir Klitschko. Ia pernah menyandang empat sabuk juara dunia untuk empat asosiasi tinju itu sekitar periode 2011-2015. Sebelum akhirnya Tyson Fury mengambil alih kepemilikan empat gelar itu setelah menumbangkan Klitschko pada November 2015.

Sedangkan Tyson Fury sendiri, usai merengkuh empat gelar juara itu, malah mundur dari dunia tinju.

Pemberitaan kala itu menyebut petinju berusia 29 tahun tersebut "kabur" dari olahraga yang membesarkan namanya karena kasus doping dan dua kali pembatalan laga ulang kontra Klitschko. Jadilah pada 2016, empat gelar itu "diobral" karena tak bertuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun