Aneka Gerakan Aksi
Aksi literasi merapal karya Don Quixote di Katalonia, Spanyol sebagai upaya mengisi perayaan literasi patut dijadikan masukan di sini. Proses penetapan Hari Pasar Rakyat Nasional mesti melalui aneka gerakan aksi yang kreatif dan masif. Program Pasar Sejahtera yang digagas Yayasan Danamon Peduli bisa menjadi tumpuan aneka ragam aksi lain. Upaya merevitalisasi pasar menjadi bersih, sehat, hijau, dan terawat ini tidak serta merta menghapus keunikan pasar rakyat/tradisional yang mengedepankan komunikasi asyik lewat baku tawar dan baku bagi informasi yang terjadi. Aktivitas Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tiap 12 Desember menarik dijadikan contoh. Dengan potongan harga yang menggila, hari itu, dompet dan rekening masyarakat benar-benar dimanjakan. Boleh jadi, Harbolnas di kemudian hari menjadi hari penting nasional.
Kelangsungan Aksi
Aspek ini begitu vital. Serangkaian aksi kreatif, masif dan menarik pada satu waktu menjadi tidak berarti bilamana kelanjutannya tidak terjaga. Di sinilah peran pelbagai pihak menjadi penting sehingga Hari Pasar Rakyat Nasional tidak menjadi tanggung jawab satu pihak semata melainkan tanggung jawab semua pemangku kepentingan. Mempertahankan kelangsungan aksi mensyaratkan kesamaan pemahaman akan urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional dan komitmen yang tinggi pelbagai pihak dalam menghidupkan dan menyejahterakan pasar tradisional beserta para pelakunya.
Kini, secara bernas, kita bisa menjawab pertanyaan, seberapa mendesak Pasar Rakyat Nasional menjadi hari penting nasional? dengan jawaban: mendesak, urgen, dan penting. Sebagai salah satu akar sejarah Nusantara, kelekatannya dengan masyarakat, gelegak dukungan yang melimpah dari pelbagai pihak, serta serangkaian gerakan aksi revitalisasi pasar tradisional dan komitmen akan kelangsungan aksi tersebut, penetapan Hari Pasar Rakyat Nasional mesti didukung. Dengan semangat menyejahterakan dan menghidukan pasar tradisional beserta para pelaku usahanya, Hari Pasar Rakyat Nasional tidak boleh menjadi sekadar momentum kosong. Ia harus berupa momentum perayaan akan penghidupan dan penyejahteraan pasar, pelaku usahanya, dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H