Makhluk aneh serupa cacing itu seketika melesap masuk ke telinga orang tua yang sedang terlelap. Si tua mengejang, menahan sakit dan tak lama meng-kaku untuk kemudian kembali merebah lelap. Paginya, sang istri mengajak bincang si tua, sang suami. Dengan paras datar dan tatapan kosong, si tua tak menjawab tanya si istri. Mukanya tetiba memecah, terbelah, bercabang seperti mulut raksasa yang hendak memakan mangsanya. Hap!!! Kepala sang istri tertelan, mati.
Cacing berupa janggal itu ternyata tak hanya muncul di satu tempat. Jumlahnya ribuan. Salah satunya ada di kediaman Shinichi Izumi (Shota Sometani). Tapi kali ini, cacing tersebut tak berhasil masuk ke telinga Shinichi yang malam itu tidur sambil mengenakan earphone. Tak habis akal, si cacing menuju lubang hidung yang menganga. Lagi-lagi, si cacing gagal masuk lantaran Shinichi tetiba bangun dan menarik keluar si cacing. Merasa gagal masuk dua kali, cacing aneh itu langsung menyuruk masuk ke lengan kanan Shinichi. Sempat merasa nyeri, Shinichi akhirnya tak kuasa menahan daya lesap si cacing.
Sakit itu tak lagi ada, namun keanehan tetiba muncul. Tangan kanannya bergerak sendiri seperti ada yang mengendalikan. Puncaknya, telapak tangan Shinichi bersalin rupa menjadi makhluk wujud aneh bertubuh sepergelangan tangan. Makhluk itu bisa bicara dan menamakan dirinya sebagai Migy (disuarakan Sadao Abe). Ya tangan kanan Shinichi bisa bicara bahkan membaca dan melahap seluruh materi pengetahuan dari jejaring internet dan aneka buku.
Mengonsumsi Manusia
Keanehan yang ada di tangan Shinichi tidak lepas dari keberadaan cacing aneh yang menyusup masuk ke lengannya. Seharusnya, cacing, yang ternyata menjadi benalu dan parasit bagi manusia itu, memasuki otak manusia dan menjadikan tubuh manusia sebagai inang sehingga badan itu bisa dikendalikan. Hal tersebut berhasil di semua tubuh manusia tapi tidak pada Shinichi. Otak Shinichi masih manusia, hanya tangan kanannya saja yang sudah dkendalikan parasit tersebut.
Awalnya, Shinichi merasa janggal dengan keanehan pada tangan kanannya. Tapi karena tangan kanannya tidak membahayakan nyawa Shinichi, bahkan menjadi teman bincangnya, lambat laun, Shinichi terbiasa dengan keadaannya itu. Bahkan, tangan kanannya itu seperti menjadi senjata bagi dirinya. Seperti saat menghadapi tubuh manusia lain yang kerasukan parasit aneh.
Ya, manusia yang otaknya kemasukan parasit gemar makan manusia. Hal itu dilakukan untuk bertahan hidup. Tapi kondisi tersebut tidak terjadi pada Shinichi. Tangan kanannya tidak perlu membunuh manusia lain untuk bertahan hidup. Kebutuhan makanan bisa diperoleh dari nutrisi yang dikonsumsi Shinichi. Sehingga makanan yang masuk ke tubuh Shinichi juga masuk ke tubuh parasit yang ada pada tangan kanannya. Dengan begitu, antara tubuh Shinichi dan tangan kanannya saling bergantung satu sama lain. Karena bila Shinichi mati, maka tangan kanannya pun ikut mati. Bila tangan kanan Shinichi dipenggal, maka selamanya Shinichi tak berlengan kanan. Akibatnya, mereka saling membantu satu sama lain.
Seperti yang terjadi saat Shinichi menemukan seorang koki yang kerasukan parasit di otaknya. Di depan mata, Shinichi memelototi si koki tengah makan tubuh manusia. Keasikan itu serta merta buyar sesaat setelah si koki melihat keberadaan Shinichi. Pertarungan pun tak terhindarkan. Koki itu membelah wajahnya menjadi enam dan membentuk mulut raksasa yang siap memangsa Shinichi. Tapi sang koki gagal melahap lantaran tangan kanan Shinichi yang menyerang si koki. Jual beli serangan terjadi hingga menewaskan sang koki yang terjangkiti cacing aneh di otaknya.
Parasit yang Menguasai Dunia
Pembunuhan besar-besaran seperti itu ternyata tidak hanya terjadi di satu tempat. Di beberapa tempat manusia yang kemasukan parasit berbentuk cacing itu juga terjadi banyak pembunuhan. Polisi kerapkali mendapati mayat tak berkepala dengan tubuh yang telah hancur seperti ada yang “mengonsumsi.” Shinichi yang mengetahui hal itu juga bingung menemukan cara penyelesaiannya. Bahkan dia sendiri masih bingung cara menyembunyikan tangan kanannya dari seluruh temannya di sekolah termasuk kepada kekasihnya, Satomi Murano (Ai Hashimoto) dan ibunya, Nobuko Izumi (Kimiko Yo).
Hingga pada suatu saat, Migy, nama makhluk di lengan kanan Shinichi, mendeteksi keberadaan parasit lain di sekolah. Ternyata parasit itu bernaung di tubuh seorang guru kimia baru bernama Ryoko Tamiya (Eri Fukatsu) dan siswa anyar bernama Hideo Shimada (Masahiro Higashide). Keduanya berada di sekolah itu karena memiliki misi: mengawasi Shinichi. Ya, Shinichi diawasi dalam upaya penelitian atas keanehan yang ada pada dirinya. Shinichi bisa hidup berdampingan dengan parasit dalam satu tubuh. Berbeda dengan parasit lain yang menguasai otak manusia yang menjadi inang parasit.