Menurut analisa sederhana yang dilakukan penulis sebagai warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Dalam hal transportasi umum, ada beberapa potensi masalah yang dapat terjadi, apabila tidak diantisipasi dengan baik, diantaranya:
- Letak Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) berada di Majalengka. Mungkin bagi warga masyarakat sekitar Kabupaten Majalengka, seperti Kab/Kota Cirebon, Kab Kuningan, Kab Indramayu, Kab Sumedang, dan Kab Subang tidak menjadi masalah karena jaraknya dekat, dan ada akses Tol Cipali dan Tol Cisumdawu, serta kendaraan umum juga sekitar itu banyak. Akan tetapi bagaimana dengan masyarakat Jawa Barat lainnya yang ingin menggunakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)? Sebut saja warga Jawa Barat yang berada di wilayah Kab Ciamis, Kab/Kota Tasikmalaya, Kab Garut, Kota Banjar, Kab Pangandaran, dan sekitarnya? jangan sampai jawabannya "ya, naik kendaraan pribadi lah".Memang seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini transportasi umum (bis) dari daerah Ciamis dan sekitarnya ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka sudah ada, akan tetapi sangat tidak memenuhi standar angkutan pemadu moda dari dan ke Bandara.
- Karena transportasi umum (darat) yang memenuhi standar angkutan pemadu moda dari dan ke Bandara, yang menghubungkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dengan setiap kota di Jawa Barat, belum tersedia. Maka dikhawatirkan keberadaan Bandara ini tidak dapat dirasakan sempurna manfaatnya oleh masyarakat Jawa Barat. Sekali lagi, kalau masyarakat disuruh naik mobil pribadi ke Bandara, itu bukan solusi tepat, itu sama saja dengan mendorong pertumbuhan kemacetan di sekitar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).Â
- SOLUSI
Dalam kesempatan yang baik ini, penulis ingin memberikan saran dan masukan kepada Bapak Menteri Perhubungan Republik Indonesia serta seluruh instansi yang terkait dengan ini. Masukannya adalah:Â
Bapak Menteri Perhubungan RI, mulai saat ini harus sudah mendorong jajaran terkait untuk merealisasikan angkutan umum menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka. Tentunya angkutan umum yang layak, aman, nyaman, tepat waktu, terjangkau, dan efisien.
Penulis ingin memberikan masukan juga terkait trayek angkutan umum yang penulis maksud, yaitu:
Jakarta - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) - Majalengka - Ciamis - Pangandaran *Disertai angkutan pengumpan (feeder)
Mari kita perhatikan peta yang penulis buat dibawah ini:
- Selain menghubungkan warga masyarakat Jawa Barat di daerah Ciamis dan sekitarnya ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), jalur ini juga bisa digunakan warga Jabodetabek yang akan ka Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
- Angkutan ini nantinya tidak hanya khusus ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) saja, tapi bisa digunakan untuk alternatif angkutan umum dari Jakarta ke Ciamis, Pangandaran bahkan ke Jawa Tengah (lewat Tol Cipali). Untuk Bapak Menteri ketahui rute tersebut saat ini sudah menjadi primadona warga Jakarta yang akan ke Ciamis dan Jateng Selatan, menghindari macet di Nagreg - Malangbong - Gentong (info rute Jakarta - Tol Cipali - Majalengka - Ciamis - Jateng bisa dilihat[Alternatif] Jakarta - Ciamis - Jateng via Tol Cipali)
- Mendorong perekonomian masyarakat Jawa Barat yang dilalui jalur angkutan umum ini
- Mengubungkan Jakarta dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dengan destinasi favorit Jawa Barat yaitu Pantai Pangandaran. Termasuk mempermudah akses turis baik dalam ataupun luar negeri yang mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk berwisata ke Pangandaran
- Masyarakat Ciamis, Tasik, Banjar, Pangandaran, Majalengka, Kuningan banyak yang bekerja atau merantau ke Jakarta. Â Dengan adanya angkutan rute ini juga bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat.
Demikian surat dari saya, semoga Allah SWT memberikan petunjuk serta kekuatan dalam mengemban amanah sebagai Menteri Perhubungan Republik Indonesia, sehingga dunia perhubungan Indonesia maju ditangan anda, dan ingat sejarah akan mencatat nama anda, buatlah bangga anak cucu anda.