Mohon tunggu...
Bani Putri
Bani Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Book

Kritik Cerpen: Antara Kau dan Aku

21 Februari 2023   13:23 Diperbarui: 21 Februari 2023   13:26 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Banyak hal menarik dalam cerita pendek yang berjudul Antara Kau dan Aku. Karya yang diciptakan oleh Sendutu Meitulan ini banyak memberikan kesan. Menceritakan kisah seorang wanita dan pria saling mencintai.

Seorang wanita dan Pria yang memiliki gengsi sangat tinggi. Mereka tidak memiliki keberanian untuk sekedar saling sapa apalagi saling berbicara. Wanita itu selalu menunggu Pria itu memulai percakapan. Namun, Pria itu tak kunjung memulai.

Wanita itu kini dengan nekad memberanikan diri hanya untuk bertanya tentang makan siang. Namun, Pria itu hanya menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan yang wanita itu lontarkan. Hari ke hari Pria itu terus menunggu ajakan sang Wanita, tidak ada pergerakan dari Pria itu. Saat mereka memiliki acara yang sama itu merupakan kesempatan besar untuk mereka bersama. Namun Azhar nama dari pria itu kehilangan kesempatannya, karena sang wanita telah diajak oleh pria lain. Padahal Dahlia berharap Azhar yang bersamanya. Pria itu hanya bisa menatapnya dalam diam, ia merada terluka dan merasa bahwa cinta tak pernah adil.

Cerita pendek ini memiliki alur yang menarik, bisa membaca dengan waktu yang cepat. Cerita yang dapat membawa pembaca ikut geram dengan tingkah tokoh yang tidak memiliki keberanian, membuat pembaca juga penasaran dan ikut merasakan kecewanya.

Namun, di balik cerira yang membuat pembaca penasaran, cerita ini juga terdapat kekurangan. Banyak kalimat yang dilebih-lebihkan hingga terkesan lebay bagi beberapa pembaca dan juga terdapat salah cetak pada buku, banyak bagian cerita yang sama dalam beberapa halaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun