Mohon tunggu...
Bani Putri
Bani Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semuanya Telah Berlalu

30 September 2022   12:01 Diperbarui: 30 September 2022   12:07 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu, suatu waktu yang tidak bisa terlupakan. Dimana suatu waktu yang mengecewakan bagiku, tepatnya pada tahun lalu hari yang diiringi pagi yang begitu dingin dan dilengkapi dengan langit yang meneteskan air mata.

          Sedari kecil aku memiliki cita-cita untuk menjadi dokter, bagiku dokter adalah pekerjaan yang hebat. Selalu saja mimpi itu tidak berubah, karena aku yakin dengan menjadi dokter aku bisa membantu banyak orang yang kesakitan.

“Aretha, kalau besar nanti mau jadi apa?” Tanya ibu.

“Aku mau jadi dokter Bu” jawabku.

“Kenapa kamu ingin menjadi dokter Nak?” Tanyanya dengan penuh penasaran.

“Dokter itu hebat Bu, aku ingin menolong banyak orang yang sedang sakit” jawab anak kecil yang baru menginjak sekolah dasar.

Mimpi yang selalu ku harapkan, yang tak pernah tergantikan selalu menjadi keinginan nomor satu sampai kapan pun. Dengan berjalannya waktu keadaan ekonomi keluarga mulai memburuk. Dan Aku berpikir untuk menjadi dokter bukanlah suatu hal yang mudah dan pastinya membutuhkan banyak biaya, dengan itu diriku memiliki keraguan dan ketakutan bagaimana jika Aku gagal.

          Sampai di suatu hari Aku berpikir “Kenapa aku tidak coba hal yang lain?”. itu pertanyaan yang tertuju padaku saat itu. Aku pun memutuskan tidak apa-apa tidak bisa menjadi dokter dengan bisa kuliah saja itu sudah sangat cukup untukku.

          Selalu saja diriku berdoa dan berusaha untuk mencari cara agar mimpiku bisa tercapai. Biasanya sehabis pulang sekolah aku selalu menyempatkan belajar, meski Aku sadar ekspetasiku terlalu tinggi tapi tetap saja realita yang akan menjalankan semuanya.

          Namun aku selalu teringat kata-kata ibu saat kita sedang saling berbagi cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun