Mohon tunggu...
Bani kiber
Bani kiber Mohon Tunggu... -

Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pandangan Islam Terhadap Pilkada DKI Jakarta

14 Agustus 2012   00:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:49 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam merupakan sebuah ajaran suci dalam memahami segala persoalan kehidupan. Sehingga Islam mengajarkan kepada umat muslim dalam menjalankan tuntunan agama secara bijak, agar umat muslim menjadi umat yang mampu berjalan sesuai dengan ajaran Islam sesungguhnya.

Banyak umat muslim Berbondong-bondong belajar menerjemahkan kehidupan dengan berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits saat menemui kesulitan dalam hidup. Bahkan dalam masalah kepemimpinan disebuah kehidupan masyarakat, tentu tidak ketinggalan umat muslim sudah semestinya kembali kepada ajaran Islam dalam mencari sebuah petunjuk kebenaran.

Sebagian lawan Islam menganggap ajaran Islam bertentangan dengan Nilai-nilai toleransi dalam keberagaman ditengah-tengah kehidupan, padahal Islam sangat memegang sebuah Nilai-nilai toleransi terhadap sesama umat manusia, tetapi ranah pemahaman Islam dalam memahami toleransi sangat tegas. Karena kalau toleransi dipahami secara sempit, tentu akan menghasilkan sebuah paradigma pemikiran yang jauh dari kemaslahatan. Sehingga toleransi dalam Islam tidak membenarkan sebuah bentuk toleransi yang mengandung Nilai-nilai kemaksiatan, apalagi toleransi terhadap para perusak Sendi-sendi ke-Islaman

Pilkada DKI Jakarta sudah memasuki putaran kedua, tentu pertarungan semakin seru dan panas, apalagi para timses pengusung kemenangan cagub dan cawagub DKI Jakarta, mulai dengan segudang menyusun strategi ampuh, untuk memenangkan cagub dan cawagub para timses tersebut.

Keberadaan Pilkada sebagai wadah mencari pemimpin diera keterbukaan. Namun bagi umat Islam dalam memilih kepemimpinan daerah tak lepas melihat dari ajaran Islam itu sendiri, walau tidak dipungkiri Indonesia berdasarkan pancasila, tetapi tidak bisa diingkari pula masyarakat Indonesia masih banyak yang berpegang teguh dengan agama dibanding Aturan-aturan negara yang sering berseberangan dengan Nilai-nilai keadilan masyarakat Indonesia.

Islam mengajarkan memilih pemimpin DKI Jakarta, untuk memilih pemimpin sesama umat muslim. Karena Islam melarang memilih diluar keimanan. Karena berdasarkan ayat suci Al-Qur'an yang tertuang dibawah ini:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimmpin (mu): sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (QS. Al-Maidah: 51)

Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir jadi pemimpin, bukan orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, bukanlah dia dari (agama) Allah sedikitpun (Ali Imran:28)

Dan barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. al-Maidah : 44)

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.“[QS. Al-Maidah:72]

"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih."[QS.Al Maidah:73]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun