Gambar : Sumber www.merdeka .com dengan sedikit kreasi.
Siapa Satria Piningit ? Prabowo Subianto atau Joko Widodo ?
(Satu koreksi terhadap tafsir 7 Satria Piningit Rangga Warsito.)
Ramalan Jangka Jayabaya mengingatkan.7 Satria Piningit Rangga Warsito dengan gelar – gelar dibawah ini.
1.Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, ( Soekarno )
2.Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, ( Soeharto )
3.Satrio Jinumput Sumelo Atur, ( Habibie )
4.Satrio Lelono Topo Ngrame, ( Gus Dur )
5.Satrio Piningit Hamong Tuwuh, ( Megawati/SBY? )
6.Satrio Boyong Pambukaning Gapuro( ? )
7.Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Siapakah gerangan dia, adakah bisa dikenal ciri-cirinya?
Dari gambaran yang tampak marilah kita ulas satu-persatu sebagai berikut :
Dalam bahasa Jawa yang dimaksud dengan Satria adalah Lelaki Bangsawan atau Trah Bangsawan atau yang disejajarkan dengan itu.
1.Bung Karno, seorang Tokoh Proklamasi yang membawa Indonesia Merdeka Pantas mandapat gelar Satrio. Seorangyang akrab dengan Penjara sebelum akhirnya membawa Bangsa Indonesia Merdeka dari Penjajahan. Dan siapa yang membantah bahwa Bung Karno KUNCORO terkenal sebagai Tokoh Dunia ? Satria Kinunjoro Murwo Kuncoro sangat tepat disandangkan pada Bung Karno.
2.Pak Harto yang dalam kariernya sebagai seorang Presiden, berhasil membawa Indonesia sebagai Macan Asia, menjadikan NKRI sebagai Negara yang kuat mendapat pengakuan sebagai Bapak Pembangunan, hidupnya mukti wibawa, akan tetapi diakhir kekuasaannya kewibawaannya terjun bebas ada pada titik nadir, kesandung kesampar. Gelar Satria Mukti Wibowo Kesandung Kesampar juga sangat tepat pada Pak Harto.
3.Satria Jinumput Sumela Atur, gelar satria masih layak disandangkan pada Pak Habibie, jinumput artinya terambil tanpa sengaja dengan tiga jari, sumelo atur itu artinya interupsi. Kepemimpinan dalam sebuah interupsi, itu tafsir lengkapSatria Jinumput Sumela Atur gelar ini juga tepat bagi Pak Habibie.
4.Gus Dur, yang berkelana mencari masa depan bertapa dikeramaian dunia sebagai pemimpin controversial, berani menentang arus itu artinya tapa ngrame sehingga julukkan Satrio Lelono Topo Ngrame juga sangat tepat disandangkan kepada Gus Dur.
5.Satrio Piningit Hamong Tuwuh, dalam budaya Jawa Satria itu pasti laki-laki maka dari awal Bu Megawati sudah tidak sesuai dengan kriteria Satria yang ada gelar bagi perempuan adalah Dewi atau Putri, hamung tuwuh artinya hanya karena tuwuh atau keturunan tapi untuk sementara kita tunda kesimpulannya.
6.Satria Boyong Pambukaning Gapura Satria Boyong itu artinya berpindah, atau ngungsi atau mengungsi. Kondisi ini sangat tidak tepat bagi Pak SBY yang tidak pernah kemana-mana Pambukaning Gapura itu artinya pembuka Pintu Gerbang, Pintu Gerbang itu sekarang sudah tampak walaupun belum dibuka. Dan tidak akan pernah bisa dibuka oleh Pak SBY karena pintu itu hanya bisa dibuka pada Pemilu tahun 2019. Apa Pintu Gerbang itu? Pintu Gerbang itu adalah dibukanya peluang masuknya Satria Piningit terakhir. Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu, yaitu hilangnya dominasi Partai Politik terhadap persyaratan Calon Presiden. Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menunda berlakunya Pemilu Serentak pada 2019, itu artinya Gapura sebagai pintu masuknya Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu baru akan dibuka pada tahun 2019.
Pada tahun 2019 nanti, peranan Partai Politik akan menjadi sangat kecil, dengan pemilihan serentak berarti tidak ada syarat PresidentialThreshold lagi, bahkan partai baru sekalipun bisa mengajukan Calon Pasangan Presiden dan Wakil Presiden apa bila memiliki Calon Presiden yang diterima rakyat maka Calon Presiden tersebut akan mampu mendulang perolehan Partai Politik tempat Calon Presiden pilihan Rakyat itu bernaung, inilah ciri yang ditunjukkan oleh Jangka Jaya Baya bakal munculnya Presiden yang mandiri dan tidak bisa dipermainkan oleh kehendak Partai Politik.
Dari uraian diatas maka kesimpulan pertama adalah Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu baru akan muncul 2019 setelah Gapura dibuka dengan UU Pemilu Serentak yang UU nya baru akan dibuat dan disahkan oleh DPR bersama Satria Boyong Pambukaning Gapura yang baru akan dipilih oleh Rakyat pada Pemilu 2014.
Siapa penyandang gelar Satria Boyong Pambukaning Gapura? Siapa lebih tepat? Joko Widodo atau Prabowo Subianto ?
Pak SBY dan Bu Mega keduanya mempunyai latar belakang yang layak sebagai Satria Piningit Hamong Tuwuh. Kekurangan bu Mega bahwa Bu Mega adalah seorang Dewi bukan Satrio. Disisi yang lain Bu Mega hanya meneruskan masa kerja Gus Dur atau mengemban amanah yang menjadi tanggung jawab Gus Dur.
Pendapat ini akan disanggah bahwa Pak Habibie juga hanya meneruskan Pemerintahan Pak Harto. Akan tetapi bila ditelusur lebih jauh, ternyata berbeda. Pak Habibie memang Presiden Transisi tapi bukan Presiden yang meneruskan masa bakti. Presiden Habibie tidak meneruskan masa bakti Pak Harto akan tetapi Presiden Transisi atau Presiden Interupsi atau sumela atur.
Maka kesimpulan sudah didapat bahwa Satria Piningit Hamong Tuwuh itu justru melekat pada Pak SBY, yang terangkat kepernukaan oleh Nama Besar Jenderal Sarwo Edi Wibowo.
Maka periode 2014 ini baru masuk periode memilih seorang Satria Piningit yang bergelar Satria Boyong Pambukaning Gapura. Satria Pambukaning Gapura bisa dilakukan oleh Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, karena dipundak salah satu dari mereka yang terpilih berkewajiban untuk membuka Gapura atau pintu Gerbang melalui sebuah produk UU Pemilihan Umum serentak yang baru, yang memberikan kesempatan kepada Rakyat Indonesia untuk memilih Pemimpin terbaiknya tanpa terlalu banyak intervensi oleh keinginan Partai Politik, karena Partai Politik akan dipilih bersamaan dan satu paket dengan Presiden oleh rakyat.
Hanya masih ada sedikit yang menggelitik, siapakah diantara Joko Widodo atau Prabowo Subianto yang layak disebut sebagai Satria Boyong? Satria yang mengungsi ? Satria yang tumbuh dalam pengungsian ? Satria Boyonglah yang akan mendapat amanah untuk Membuka Gapura .
Salam Prihatin bagi Satria Piningit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H