Mohon tunggu...
Ibnu Dawam Aziz
Ibnu Dawam Aziz Mohon Tunggu... lainnya -

pensiunsn PNS hanya ingin selalu dapat berbuat yang dipandang ada manfaatnya , untuk diri,keluarga dan semua

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putusan MK Hari Ini seperti Apa?

21 Agustus 2014   13:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:59 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14085765461303525505

[caption id="attachment_320219" align="aligncenter" width="590" caption="Gambar kreasi dari berbagai sumber."][/caption]

Putusan MK hari ini seperti apa?

Menyimak bakal putusan MK hari ini. memang tidak perlu berspekulasi dengan terlalu banyak pilihan, hanya ada tiga opsi pilihan yaitu ; MK akan menerima, menerima sebagian atau menolak. Akan tetapi kekuasaan yang diraih dengan kekuatan politik tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan teori konspirasi. Bicara politik tanpa kenal teori konspirasi adalah nol besar.

Dalam keputusan politik, fakta hukum hanya merupakan bagian kecil dari berbagai pertimbangan yang lain. Mahkamah Konstitusi bukan penyelesaian masalah hukum yang mengadili satu tindak kejahatan, akan tetapi yang jauh lebih besar adalah masalah Politik. Bukan sekedar menyelesaikan permasalahan politik berkaitan dengan Konstitusi, tapi juga bagai mana menyelamatkan Konstitusi itu sendiri.

Marilah kita lihat fakta-fakta lapangan yang berupa puzzle-puzzle yang terpisah-pisah tapi sebenarnya merupakan satu kesatuan, yang harus dibaca dalam satu rangkaian kejadian yang saling berhubungan dan bersinergi antara potongan-potongan puzzle .

Sejak dari kedatangan Bill Clinton, kemudian kedatangan dua orang Senator AS menemui Ketua MPR yang dari PDIP. Puzzle berikutnya kepergian JK diantar Sofian Wanandi ke AS , apakah itu hanya kenutuhan berobat semata ? Kepergian Megawati ke AS, pertemuannya dengan JK disana, apakah itu juga karena hanya kebetulan semata ?

Adalah sangat tidak lazim dan tidak masuk akal, saat sebuah kemenangan dalam Pilpres masih dipersengketakan didepan MK, yang paling berkepentingan terhadap hasil keputusan MK justru berlibur keluar Negeri.

Puzzle berikutnya adalah pernyataan Pak SBY menanggapi kedatangan Clinton, bahwa Pemilu Indonesia tidak bisa di intervensi, merupakan petunjuk bahwa benar kedatangan Bill Clinton ke Indonesia adalah sebuah upaya untuk melakukan intervensi.

Orang yang faham, bisa membaca puzle-puzle tersebut berkaitan dengan kekuatan politik yang sebenarnya. Politik, Konspirasi dan Operasi Intelijen adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kekuasaan tanpa kekuatan adalah NOL BESAR. Kekuatan yang dapat mengendalikan sebuah kedaulatan adalah kekuatan militer dan kekuatan ekonomi.

Agitasi, ancaman dalam satu PERNYATAAN POLITIK tidak perlu dikatakan tapi sangat bisa dirasakan.

Dari pernyataan Pak SBY yang tidak pernah main-main sebagai Kepala Negara dan yang sangat menguasai informasi intelijen sebagai reaksi terhadap kedatangan Bill Clinton, adalah bukti bahwa intervensi Asing atas hasil Pemilu itu benar-benar ada.

Akan tetapi Pak SBY yang walaupun masih sebagai Panglima Tertinggi yang didukung kekuatan Militer dibelakangnya, akan mendapat perlawanan keras dari laskar Pasopati / relawan dan berbagai LSMdibelakang Jokowi – JK yang akan berjuang keras untuk kemenangan Jokowi-JK.

Artinya apa ?

Bila MK menggagalkan kemenangan Jokowi - JK Pak BY dan Militer ada dibelakang putusan MK, maka yang terjadi berikutnya adalah kerusuhan ditingkat arus bawah yang akan berlanjut pada konflik militer melawan sipil.

Inilah yang akan mengundang kekuatan Militer AS untuk masuk atas ” Undangan ” “RAKYAT ” dari tekanan militer. Terjadilah kasus Iraq dan Mesir di Indonesia.

Itulah mengapa Megawati dan JK harus menyusun Kabinet di AS. Hanya dengan dukungan Negara Adi Kuasa itu, maka Jokowi - JK dapat menekan MK untuk tidak melakukan yang lain , kecuali mengamankan keputusan KPU.

Disisi yang lain, kuatnya bukti-bukti dan keterangan saksi dan pandangan para Ahli tentang adanya kecurangan KPU yang dilakukan secara massif dan terstruktur yang tampak dari surat-surat KPU ke jajaran dibawahnyatermasuk surat edaran untuk membuka Kotak suara dan mengambil isinya untuk dijadikan barang bukti setelah disesuaikan lebih dahulu dengan argumentasi KPU dipersidangan MK. Tidak memungkinkan bagi MK untuk menolak gugatan pemohon.

Maka untuk jalan tengah MK bakal mengabulkan sebagian gugatan pemohon dengan memerintahkan kepada KPU untuk melakukan Pemilihan Ulang disebagian wilayah yang dipersengketakan. Dengan satu pertimbangan bahwa apapun hasilnya nanti tidak akan berpengaruh terhadap hasil secara Nasional.

Salam prihatin untuk MK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun