Mohon tunggu...
Ibnu Dawam Aziz
Ibnu Dawam Aziz Mohon Tunggu... lainnya -

pensiunsn PNS hanya ingin selalu dapat berbuat yang dipandang ada manfaatnya , untuk diri,keluarga dan semua

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyorot Kabinet Kerja Presiden Jokowi (1)

27 Oktober 2014   16:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1414377254244420215

Gambar kreasi dari sumber yang jelas.

Menyorot Kabinet Kerja Presiden Jokowi (1).

Setelah menunggu dengan penuh tanda tanya, akhirnya walaupun beberapa kali ada penundaan dan mundur dari waktu yang dijanjikan akhirnya diumumkan juga.

Dari sisi struktur cabinet yang ada, secara sepintas tampak ada paket pembagian wilayah dimana peran Partai Politik Pendukung, Peran JK dan sejauh mana Jokowi diberi kebebasan untuk mengembangkan gagasannya.

Dimulai dari PosisiMenteri Koordinator BidangPembangunan Manusia dan Kebudayaan yang dipercayakan kepada Putri MahkotaPDIP Puan Maharani, yang semula dikenal dengan Menko Kesra dan selama ini dipergunakan sebagai tempat bagi-bagi kekuasaan Partai Politik pendukung ternyata masih dipertahankan.

Apapun yang terjadi pada pos-pos Kementerian ini tidak akan berpengaruh besar terhadap prestasi maupun menjadi hambatan Kabinet Kerja. Pelayanan bidang Kesehatan dan Pendidikan akan menjadi titik awal sejauh mana janji-janji Koalisi Indonesia Hebat dapat diujudkan.

Berikutnya pada posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: yang dipercayakan kepada Tedjo Edy Purdjianto .

Tampak sekali adanya dominasi pengaruh Megawati pada sektor ini dan sekaligus menjadi titik lemah Kabinet Kerja Jokowi –JK. Tokoh yang paling menonjol disini hanya Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu yang sempat terhambat oleh Presiden SBY karena kedekatannya dengan Megawati.

Penegakkan hukum merupakan titik paling lemah, yang sangat tidaksebanding dengan apa yang selama ini dikumandangkan. Bahkan bila Kemudian Presiden Jokowi menempatkan Abraham Samad sebagai Jaks Agung sekalipun. Karena Politik Hukum Negara, akan sangat dipengaruhi kepentingan politik.

Yang paling ramai adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diserahkan kepada Sofyan Djalil tokoh inimempunyai jam terbang yang tinggi dalam pusat Pemerintahan

Pada sector ini tercium dengan jelas aroma Jusuf Kalla dan kekuatan tarik menarik kepentingan yang membawa Kabinet Jokowi gagal diumumkan beberapa hari sebelumnya. Yang cukup melegakan adalah pos-pos nya diduduki oleh kalangan professional yang belum menunjukkan adanya kekuatan dominan dibelakangnya.

Harapan terbesar Kabinet Kerja Jokowi hanya bisa bertumpu pada bidang Perekonomian ini walaupun terpaksa harus kehilangan salah satu Kementerian yang selama ini bersama dibawah Koordinasi Menko perekonomian.

Yang terakhir adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang dipercayakan kepada Indroyono Soesilo. Menko baru yang di gagas oleh Presiden Jokowi.

Bidang Kemaritiman ini adalah merupakan wadah bagi gagasan-gagasan Presiden Jokowi dan merupakan tolok ukur keberhasilan dan kegagalan Kabinet Kerja Jokowi. Gagasan Penginderaan jarah jauh dan pemberdayaan Kemaritiman yang menjadi unggulan Presiden Jokowi sejak kampanye.

Begitu pentingnya sector ini bagi Presiden Jokowi tercermin dengan penempatan Kememterian Energi dan Sumber Daya Mineral yang selama ini ada dalam Koordinasi Menko BidangPerekonomian ditarik kedalam lingkaran Bidang Kemaritiman.

Andalan Presiden Jokowi berikut sebenarnya terletak pada .

Menteri Sekretaris Negara Pratiknodan

Kepala Bappenas Andrinof Chaniago

Terlalu optimis pada kabinet ini adalah berlebihan akan tetapi bersikap pesimis juga belum bisa dibenarkan. Mengingat masih kaburnya arah yang sebenarnya dan kekuasaan mana bakal lebih dominan nanti, baru bisa dilihat paling cepat pasa 100 hari mendatang.

Semoga Indonesia bisa menjadi lebih baik.

Salam prihatin untuk penegakkan Hukum.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun