Mohon tunggu...
Ibnu Dawam Aziz
Ibnu Dawam Aziz Mohon Tunggu... lainnya -

pensiunsn PNS hanya ingin selalu dapat berbuat yang dipandang ada manfaatnya , untuk diri,keluarga dan semua

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Islamophobia, Nasionalistophobia Standar Ganda dan Pengkhianatan Terhadap Pancasila

4 April 2015   06:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar kreasi dari sumber yang jelas.

Islamophobia, Nasionalistophobia standar ganda dan pengkhianatan terhadap Pancasila.

( de Islamisasi dengan Islamophopbia itu satu )

Bung Karno dalam pidatonya merangkai kata Islamophobia, Komunisto Phobia dan Nasionalisto Phobia sebagai penghalang persatuan Bangsa, yang dirancang dalam ujud NASAKOM. Bila kemudian Kaum Komunis justru yang merancang Angkatan kelima dengan mempersenjatai kekuatan Rakyat ( Kader Partai Komunis ) berbenturan dengan kekuatan tentara, khususnya Angkatan Darat yang kemudian melahirkan pemberontakan G 30 S PKI yang dimanfaatkan oleh Soeharto untuk meraih kekuasaan. Hilangnya kekuatan Komunis dari percaturan politik di Indonesia, ternyata tidak serta merta menghilangkan keberadaan kaum Islamophobia dan Nasionalistophobia. Mereka justru berkembang menguasai hampir semua sudut kehidupan di Negeri ini,

Islamophobia dan Nasionalistophobia sebenarnya hanyalah orang-orang tak bertanggung jawab berstandar ganda, mereka yang ketakutan terhadap Islam dan menempatkan Islam sebagai ancaman, tanpa sadar bahwa Negeri ini didirikan diatas sendi-sendi kehidupan Islam. Mereka yang menolak Nasionalisme karena Nasionalisme dianggap sebagai ancaman terhadap dirinya yang menghendaki adanya kebebasan individu tanpa batas.

Islamo Phobi, siapakah mereka ?

Apakah mereka umat Kristiani, Hindu, Bhuda dan agama lain selainIslam ?

Bukan !

Penganut ajaran Kristiani, Hindu, Bhuda dan agama lain yang baik, dan menempatkan Pancasila sebagai Landasan Fundanmental Ideologi Bangsa, tidak akan pernah menempatkan Islam sebagai ancaman, karena Negeri ini dengan Pancasila sebagai Landasan Fundamental Ideologi Bangsa menempatkan semua Agama dalam kedudukan yang sama.

Kaum Islamophobia adalah, mereka yang selalu berstandar ganda, yaitu mereka yang bila berbicara selalu dusta, yang bila berjanji selalu diingkari dan yang bila diberi amanah dia akan khianat.

Kaum Islamophobia ini ada yang rajin ke Masjid untuk shalat ber jamaah, ada yang rajin datang kegereja tiap minggu, tapi tanpa sungkan-sungkan lagi melakukan berbagai tindakan maksiat, berzina, minum minuman keras, mabuk dan berjudi menipu dan Korupsi.

Segolongan lain Islamophobia, adalah mereka yang berteriak berjuang untuk kepentingan rakyat banyak, tapi dibalik itu kasak kusuk melakukan intrik – intrik politik untuk sekedar dapat duduk atau mempertahankan kekuasaan.

Islamophobia yang paling konyol adalah mereka yang selalu mengaku dirinya sebagai Muslim yang paling benar, akan tetapi selalu berteriak tentang pluralisme yang ketakutan menegakkan sendi-sendi Islam hanya karena takut dikatakan kurang toleran.

Golongan lain dari Islamophobia adalah mereka kaum yang mengaku Intelektual Rasional kaum yang memuja Ilmu Pengetahuan adalah segalanya yang menganggap agama sebagai penghambat sebuah peradaban, termasuk diantara mereka adalah kaum sekuler yang menganggap agama hanya masalah privat.

Itulah mengapa kalau bicara mereka pasti dusta, karena mereka berstandar ganda apa yang dibicarakan lain dengan apa yang dipikirkan.

Itulah mengapa kalau berjanji mereka pasti ingkar, karena janji bagi mereka hanya sebuah arena bertaransaksi dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil lebih tinggi.

Itulah mengapa kalau diberi amanah mereka akan khianat, karena melakukan amanah bagi mereka adalah kebodohan besar, sebuah kerugian atas sebuah nilai yang dapat dinikmati dengan tidak malaksanakan amanah.

Bagaimana dengan Nasionalisto Phobia ?

Mereka adalah yang mengaku sebagai Bangsa Indonesia tapi senantiasa berlaku dan bertindak sesuai keinginan dirinya sebagai sosok individu yang bebas. Yang selalu berbicara berbuat dan bertindak untuk kepentingan diluar kepentingan Bangsa Indonesia.

Nasionalisto Phobia, adalah juga kaum inlander yang selalu menganggap sesuatu yang berbau Barat adalah yang terbaik atau yang lebih berfikir tentang Palestina dibanding Bangsa Indonesia.

Islamophobia dan Nasionalistophobia telah menjadi penyakit menular diNegeri ini dan dianggap sebagai sebuah kebenaran yang layak dilakukan dalam paradigma pragmatis materialistic. Islamophobia, biarlah, itu kata mereka. Nasionalisto phobia, biar anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, itu pegangan mereka. Yang penting ada duit, karena hidup itu butuh duit Pacasila itu tidak penting karena Tuhan tidak pernah member duit, Nasionalis? preeeeeet apa gunanya Nasionalis bila dengan Nasionalisme perut tidak menjadi kenyang ?

Mereka tidak peduli lagi bahwa menjadi Islamophobia dan Nasionalistophobia sebenarnya telah melakukan salah satu pengkhianatan paling besar terhadap Pancasila dan UUD 45, yang berarti tidak layak lagi hidup di bumi Indonesia.

Salam prihatin untuk Islamophobia dan Nasionalistophobia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun