Mohon tunggu...
Ibnu Dawam Aziz
Ibnu Dawam Aziz Mohon Tunggu... lainnya -

pensiunsn PNS hanya ingin selalu dapat berbuat yang dipandang ada manfaatnya , untuk diri,keluarga dan semua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Apa dengan Poh An Tui, Pak Menteri Dalam Negeri ?

24 Februari 2016   10:56 Diperbarui: 15 April 2016   09:10 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada apa dengan Poh An Tui, Pak Menteri Dalam Negeri ?

Saat Poh An Tui diPahlawankan,
Lalu dimana leluhur kami ditempatkan
Saat Poh An Tui di Pahlawankan
Kami penerus perjuangan pendiri bangsa
dikucilkan dengan stigma teroris
Saat Poh An Tui di puja
Leluhur kami diana?
Negeri ini peninggalan siapa ?

Air mata ini menetes membanjir
Saat teringat cerita Ayahanda
Tentang Babah Bengkong
Yang rajin mengirim beras
Untuk Pasukan Hisbullah dan PETA
Yang bermarkas di rumah Ayahanda . rumah kami.
Dan Babah Bengkong yang dua hari tidak kelihatan
Pergi entah kemana

Hari ketiga , ada laskar Hisbullah yang pulang
Dengan luka dipundak tertembus peluru, Syahid dihadapan Ayahanda
Dan kami semua lari berpencar
Wanita dan anak-anak lari sembunyi di Goa Kali Praga.
Dari pinggir kali Praga Ibunda menyaksikan
Tampak asap mengepul , membubung ke angkasa.
Rumah kami telah di bakar Belanda.
Bersih tak tersisa.

Berhari telah berlalu
Belanda telah pergi dan Desa kami kembali sepi.
Tinggal rumah –rumah reot yang tersisa
Dan rumah Kosong babah Bengkong diluar desa
Semua hangus terbakar.
Ketika Ayahanda melihat puing-puing yang tersisa
Mbah Supa , nenek tua yang sering membantu Ibunda

Mbah Supa yang diantara tangisnya bercerita
Mbah Supa yang bersimpuh di kaki Belanda
Mbah Supa yang memohon agar rumah kami tak dibakar
Mbah Supa yang dihadapan Belanda mengakui
Rumah kami adalah rumahnya
Warisan leluhurnya dan Opsir Belanda telah mempercaiyainya
Kalau saja Babah Bengkong tidak muncul

Babah Bengkong yang berpakaian tentara Belanda.
Babah Bengkong yang menendang mbah Supa nenek tua sampai terguling
Babah Bengkong yang menyiram minyak membakar rumah kami.
Dari Komandan PETA di Yogyakarta baru Ayahanda tahu
Babah Bengkong yang pedagang beras
Babah Bengkong yang selalu mengirim beras untuk Hisbullah
Babah Bengkong ternyata mata-mata Belanda Poh An Tui.
[caption caption="www.antiliberalnews.com "][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun