Mohon tunggu...
Ibnu Dawam Aziz
Ibnu Dawam Aziz Mohon Tunggu... lainnya -

pensiunsn PNS hanya ingin selalu dapat berbuat yang dipandang ada manfaatnya , untuk diri,keluarga dan semua

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi atau JK . Mana lebih Dominan ?

23 Oktober 2014   14:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar kreasi dari sumber yang jelas.

Jokowi atau JK . Mana lebih Dominan ?

Dalam kampanye politiknya Jokowi senantiasa mengedepankan “tidak ada politik transaksional” tidak ada bagi-bagi kekuasan, Kabinet Ramping dan Proffesional. Selama perjalanan kampanye, JK selalu mengamini apa kata Jokowi.

Tapi apa yang terjadi kemudian ?

Setelah MK memutuskan Jokowi – JK sebagai pasangan Presiden terpilih, setiap pernyataan JK selalu berbeda dan akhirnya justru yang terlaksana. Dimulai dengan ide Kabinet rasionalnya JK, maka kabinet ramping professional tinggal impian.

Presiden Jokowi menyampaikan pidato perdana di pelataran  Monumen Nasional (Monas). Pidato tersebut dikumandangkan di hadapan puluhan ribu warga yang menghadiri pesta rakyat hingga malam hari.

Pada Senin malam atau paling lambat Selasa (21/12/2014) presiden ke-7 RI  itu mengumumkan formasi kabinet yang dipimpinnya(Bisnis.com)

Pernyataan Presiden Jokowi pengumuman akan dilakukan di Tanjung Priok . Tapi apa kata JK?

Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan  pengumuman kabinet akan dilakukan di Istana Negara.

"Di Istana,"  ujarnya di Istana Wakil Presiden, Rabu (23/10/2014).

"Pokoknya dalam satu dua hari ini, ya harus bersabar karena pemilihan menteri harus hati-hati,"  tandasnya, menanggapi kabar yang tersiar sebelumnya bahwa Presiden Jokowi akan mengumumkan kabinet di Tanjung Priok.(Ant/if).

Ternyata apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo untuk mengumumkan kabinatnya di Tanjung Priok pada Rabu malam 22 Oktober 2014 pun kandas juga, walaupun tempat sudah dipersiapkan dan wartawan sudah berduyun-duyun.

Sejak dinyatakan sebagai Pasangan Presiden terpilih, kemudian dilantik sebagai Pasangan Presiden dan Wakil Presiden semua ide Presiden Joko Widodo kandas oleh realita Jusuf Kalla.

Kita lihat saja babak-babak berikutnya, pergumulan pada internal kepentingan Partai Politik pengusung berbaur dengan kepentingan para pihak yang sudah banyak mengeluarkan biaya besar dalam kampanye belum akan selesai, masih banyak yang bisa ditonton dengan berdebar-debar.

Kekuatan mana lebih dominan ?

Salam Prihatin untuk sebuah kemenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun