Mohon tunggu...
Baniatun Hasanah
Baniatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Andalas

hobi saya adalah membaca, saya menyenangi hal hal baru dan ingin memulai hal hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polisi Tembak Polisi: Kasus Solok Selatan yang Menggemparkan Publik

1 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 1 Desember 2024   11:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Padang, Minggu (01/11/2024). Kasus Penembakan yang melibatkan dua anggota kepolisisan di Solok Selatan telah menggeparkan masyarakat dan intitusi penegak hukum. Insiden ini terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024), Pukul 00.43 Wib. Melibatkan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terhadp rekan kerjanya Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshari.

Menurut laporan awal, insiden ini berawal dari ketegangan yang meningkat diantara keduanya terkait dengan konflik penanganan tambang ilegal galian C di wilayah tersebut. Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono dalam konferensi pers  mengungkapkan bahwa penembakan tersebut terjadi karena AKP Dadang Iskandar merasa tidak puas dengan upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh AKP Ulil.

"Bahwa seorang perwira (AKP DI) yang juga barangkali salah satu yang kita anggap tersangka, oknum dari anggota kami juga berada pada posisi kontra terhadap penegakan hukum tersebut". Ungkap Suharyono

Pernyataan Kapolda mengidifikasikan adanya ketidaksepakatan antara kedua perwira tersebut mengenai penanganan tambang ilegal tersebut yang menjadi sorortan di Solok Selatan.

Kepala seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Solok Selatan, Tri Sukra Martin menjelaskan, korban menerima tembakan pada pelipis dan pipi sebelah kanan. Korban mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. "Setelah penembakan Kasat Reskrim, Kabag ops dengan mobil dinasnya langsung menyerahkan diri ke Kapolda Sumbar" Kata Tri dilansir dari  kompas.com, Jumat.

Kejadian ini memicu pro dan kontra dikalangan kepolisian itu sendiri, AKP Ulil bersama jajajrannya di St Reskrim Polres Solok Selatam diketahui diduga beberapa kali menindak tegas para pelaku tambang ilegal galian C yang selama ini meresahkan warga setempat.

Menurut Auharyono, meskipun terdapat kontroversi, penindakan terhadap tambang ilegalyang dilakukan oleh AKP Ulil sudah sesuai dengan instruksi presiden untuk memberantas praktik ilegal diseluruh indonesia. "penindakan sudah sesuai dengan instruksi presiden" tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun