Mohon tunggu...
MUH. NAZRI
MUH. NAZRI Mohon Tunggu... Penulis - Operator Komputer - Content Creator - Writer - Teacher - Graphic Desainer

Menyukai Desain Grafis disela-sela Tugas Utama Menjadi Guru dan Operator Komputer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Hizib Nahdlatul Wathan", Karya Monumental Syaikh Hamzanwadi

20 Januari 2024   09:03 Diperbarui: 20 Januari 2024   09:19 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata Hizib berasal dari kata Bahasa Arab yakni Hizb, yang memiliki arti doa, wirid, senjata, bagian, kelompok, partai, golongan. Jadi, Hizib berarti kumpulan doa-doa atau  wirid yang sistematika bacaannya teratur dan terpilih dari  ayat-ayat al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad, serta amalan-amalan rutin para ulama dan auliya' (kekasih) Allah yang diamalkan dengan tujuan tertentu dan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.

Syaikh Waliyullah Ahmad Zarruq mendefinisikan hizib dengan " Sejumlah zikir, doa, dan tawajjuh yang disusun untuk tujuan berzikir, memo on perlindungan dari keburukan, mengharapkan kebaikan, memo on diberikan pengetahuan, yang dibaca dengan menyatunya hati bersama Allah Subhanahu Wata'ala."

Di Indonesia sendiri dalam perkembangannya, pembacaan Hizib banyak dijumpai dalam tradisi thoriqoh tasawuf khususnya dalam dunia pesantren klasik.

Hizib sangat popular dikalangan masyarakat Melayu di Indonesia dan Malaysia dan penyusunan hizib biasanya dikaitkan dengan tokoh penggagas atau pemimpin aliran tasawuf, sufi atau tarekat. Termasuk diantaranya adalah ulama' asal Lombok yakni Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah atau sering diakronimkan menjadi Hamzanwadi dengan Hizib Nahdlatul Wathan miliknya.

Hizib Nahdlatul Wathan merupakan salah satu karya paling monumental dari Syaikh Hamzanwadi. Disebut demikian bukan tanpa alasan, pembacaan Hizib Nahdlatul Wathan masih lestari hingga saat ini dikalangan warga nahdliyyin (sebutan untuk warga Nahdlatul Wathan) baik dipelosok kota hingga pedalaman kampung. Dimana ada warga nahdliyyin disitu ada Hizib Nahdlatul Wathan yang senantiasa bergema.

Dalam tradisi amaliah tasawuf Nahdlatul Wathan dikenal tiga macam hizib, yakni Hizib Nahdlatul Wathan, Hizib Nahdlatul Banat, dan Thariqat Hizib Nahdlatul Wathan. Ketiga jenis amaliah tasawuf ini merupakan karya-karya Syaikh Hamzanwadi yang disadur dan dikumpulkan dari sekitar 70 macam hizib para wali Allah.

Selain berisi doa-doa dari karangan para wali Allah, Syaikh Hamzanwadi dalam Hizib Nahdlatul Wathan juga menyelipkan sejarah perkembangan organisasi Nahdlatul Wathan pada masa penjajahan Jepang sebelum kemerdekaan Indonesia, serta beberapa pesan-pesan Tauhid untuk murid dan warga nahdliyyin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun