Mohon tunggu...
M FarhanHidayat
M FarhanHidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalis Enthusiast

Think Creative

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Primago Dorong Santriwati untuk Merdeka dari Kebodohan dan Menjadi Pemimpin Masa Depan

17 Agustus 2024   17:31 Diperbarui: 17 Agustus 2024   17:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Primago Studio

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah sekadar ajang euforia, tetapi momen penting untuk mensyukuri dan memahami makna mendalam dari kemerdekaan itu sendiri. Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini lahir dari perjuangan panjang yang dimulai sejak akhir Perang Dunia II, di mana perubahan geopolitik global turut mempengaruhi tercapainya kemerdekaan Indonesia.


Pesantren, sebagai lembaga pendidikan yang memiliki akar kuat dalam sejarah perjuangan melawan penjajahan, memiliki peran strategis dalam mempertahankan nilai-nilai kemerdekaan. Pesantren tidak hanya menjadi benteng dalam melawan penjajah di masa lalu, tetapi juga harus menjadi suara yang lantang dalam mengecam segala bentuk penindasan modern, termasuk mendukung penuh perjuangan kemerdekaan Palestina. Umat Islam di seluruh dunia, termasuk santri, memiliki tanggung jawab moral untuk menentang tindakan penjajahan dan penindasan yang dilakukan oleh Israel.

Ustadz Awaluddin Faj menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang didapatkan dengan mudah atau diberikan begitu saja oleh Jepang. Kemerdekaan ini merupakan hasil dari perjuangan tanpa henti pemuda bangsa, yang dengan gigih melawan penjajah dan memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia. "Kemerdekaan ini bukan hadiah, tetapi buah dari keringat, darah, dan pengorbanan para pemuda kita," ujar beliau.

sumber gambar Primago Studio
sumber gambar Primago Studio

Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh santri untuk menyematkan semangat kemerdekaan pada diri masing-masing, bukan hanya dalam konteks fisik, tetapi juga mental. "Merdeka berarti bebas dari kebodohan, kemalasan, dan kebingungan dalam menentukan masa depan," jelasnya. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan kerja keras sebagai upaya untuk membebaskan diri dari keterbelakangan.


Kemerdekaan yang telah diraih harus dijadikan momentum untuk mewujudkan generasi emas dalam 20 tahun mendatang. Generasi emas ini adalah mereka yang akan membangun bangsa dengan kecerdasan, keterampilan, dan karakter kuat yang ditanamkan sejak dini. Ustadz Awaluddi Faj berharap bahwa anak-anak santri hari ini akan menjadi bagian dari generasi emas yang akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera.

Dengan demikian, momentum perayaan kemerdekaan bukan hanya sebuah refleksi terhadap masa lalu, tetapi juga sebuah komitmen untuk mempersiapkan generasi penerus yang mampu menjaga dan memajukan Indonesia di kancah global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun