Mohon tunggu...
Perwira Siregar
Perwira Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wakil Pikiran dalam Tulisan.

Saya suka membaca dan saya ingin bacaan saya dibuat jadi gagasan serta menulis peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Pamer Berkedok Bukber

24 Maret 2024   17:07 Diperbarui: 24 Maret 2024   19:42 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukber terdiri dari dua kata yaitu buka dan bersama artinya kegiatan berbuka puasa yang dilakukan oleh sekelompok orang. Bukber identik dengan bulan Ramadhan, dan ini sudah menjadi agenda banyak orang pada saat bulan puasa. dengan agenda bukber ini seseorang atau sekelompok orang bakal bertemu atau silaturahmi seperti keluarga, teman lama, atau kerabat kerja untuk menikmati hidangan bersama saat azan magrib berkumandang. 

Bukber bersama teman sekolah mengingatkan kisah seru pada saat memakai serangan putih abu-abu, bukber bersama teman kerja mengingat kisah pada pekerjaan yang berliku-liku, bukber sama keluarga menguatkan harmonisasi keluarga dan bukber lainnya.

Namun disisi lain nilai-nilai bukber sudah mulai bergeser dari agenda Silaturahmi menjadi Pamer keberhasilan, Jabatan, Pekerjaan, kejayaan, Keluarga dan lain sebagainya. 

Personal Branding yang kerap sekali terjadi yaitu memberikan penegasan kepada teman-temannya siapa dirinya yang dulu dan siapa dia yang sekarang dan status dirinya dengan temannya jauh berbeda.

Supaya foto atau dokumentasi bukbernya menarik sebagian dari yang hadir akan menarik perhatian di media sosial bahwa seseorang itu memiliki paras yang indah serta ingin di prioritaskan, dan orang tersebut mau mengorbankan banyak uang demi membeli barang-barang branded yang sangat mahal demi kebutuhan media sosialnya.

Dan tidak heran lagi apabila yang hadir di bukber tersebut adalah Pegawai Negeri Spil atau lain sebagainya yang pendapatannya yang bersumber dari uang negara. pada saat bukber pakaian dinasnya akan selalu melekat di badannya dengan alasan banyak pekerjaan di kantor sehingga tidak sempat untuk mengganti pakaian serta enggan datang terlambat.

Sebagian besar dari penduduk Republik Indonesia menginginkan bekerja di pemerintahan dengan status PNS atau lain sebagainya karena ini merupakan pekerjaan idaman para calon mertua atau pekerjaan yang sangat membanggakan, sehingga pakaian dinasnya harus selalu melekat di badannya pada saat bukber sama teman-temannya.

Sadar atau tidak sadar teman-teman yang memiliki nasib yang tidak seberuntung yang lain akan merasa terdzolimi perasannya mematikan mentalnya untuk membuka pembicaraan terkait kisah-kisah yang menjadi kenangan.

Teruntuk kalian yang sudah di puncak kejayaan, jangan sombong pada saat bukber, jangan pamer pada teman yang tidak senasib denganmu. Motivasilah dia, kalau kamu benar-benar temannya angkatlah derajatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun