Mohon tunggu...
Abang Edwin SA
Abang Edwin SA Mohon Tunggu... profesional -

Blogger yang juga pengamat sosial. Pecinta Indonesia sejati yang punya cita-cita bisa ikutan membangun dan memperbaiki Indonesia secara utuh

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Strategi Vs Etika Sportifitas dalam Pertandingan

3 Agustus 2012   07:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:17 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keputusan diskualifikasi yang dijatuhkan BWF (Badminton World Federation) kepada pasangan ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari di Olimpiade London 2012 memang cukup membuat kita semua kecewa. Memang dalam memenangkan sebuah pertandingan dibutuhkan strategi, namun dalam scope yang luas pertandingan itu sendiri adalah perwujudan dari sebuah pertunjukan sportifitas, apalagi konteksnya Olimpiade. Saya yakin seluruh bangsa Indonesia sangat kecewa namun apakah fair jika kesalahan ini dibebankan pada dua orang pemain ganda putri yang notabene adalah prajurit ujung tombak yang melakukan perintah komandan? Sekali lagi dalam pertandingan yang mengatas namakan tim tentunya keputusan-keputusan strategis itu hampir tidak mungkin dijalankan tanpa approval dari komandan tim alias pelatih dan manager. Sehingga menurut saya ini adalah kesalahan kolektif dari tim Indonesia, bukan pemain ganda putri itu saja. Saya pribadi sudah mengikuti kasus ini semenjak beberapa hari lalu. Dari mulai permohonan banding Tim Indonesia terhadap kasus ini sampai akhirnya PBSI mencabut kembali permohonan banding tersebut dan menerima sepenuhnya keputusan BWF tersebut. Namun, Thomas Lund, COO BWF, pada konferensi pers kedua yang berlangsung di Wembley Arena siang ini sekitar pukul 16.15 waktu London menambahkan, sanksi diskualifikasi ini hanya dijatuhkan kepada atlet yang bersangkutan, sementara pelatih dan asosiasi bulu tangkis masing-masing negara tidak dijatuhi sanksi apapun. Sampai akhirnya pada berita hari ini update terakhir IOC memerintahkan KONI/KOI melakukan investigasi terhadap tim pelatih juga. Dalam pertandingan olahraga sudah sepantasnya kita semua menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas. Walaupun kekecewaan memenuhi rongga dada kita semua atas keputusan BWF, namun hal yang terpenting adalah jadikanlah kasus ini sebagai pembelajaran bagi kemajuan dunia olahraga kita. Sehingga partisipasi bangsa kita di ajang internasional nantinya bisa lebih bermakna dari hanya sekedar mengejar kemenangan dan medali. Foto: AFP/ADEK BERRY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun