Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudahkah satunya kata dengan perbuatan?

11 Desember 2024   06:55 Diperbarui: 11 Desember 2024   06:55 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai penganut Islam sudah barang tentu tidak asing lagi dengan Dua Kalimah Syahadad.

Pertanyaannya. Sudahkah ucapan persaksian tercermin dalam tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari - hari sesuai dengan yang telah diucapkan?

Kalau kita mau jujur mengakui, umumnya masih banyak diantara kita yang tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata sehari - harinya tidak sadar justru merendahkan Allah. Atau dengan kata lain, umumnya masih banyak diantara kita yang menganggap dirinya: lebih tinggi dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Tinggi, lebih kuasa dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Contoh. Diberi uang oleh seseorang untuk membunuh orang lain, dilaksanakan. Diberi uang oleh seseorang untuk menyebarkan berita bohong, dilaksanakan. Diberi uang oleh seseorang untuk menghujat, menjelekkan, dan mencemooh orang, dilaksanakan. Diberi uang oleh seseorang untuk memfitnah orang lain, dilaksanakan. Dan lain -- lain perbuatan buruk, dan tercela dilaksanakan hanya karena diberi uang oleh seseorang.

Mari dengan jujur, menurunkan gengsi, dan mengedepankan bisa merasa (bukan merasa bisa) kita nilai bersama. Apakah perbuatan -- perbuatan sebagaimana tersebut sebelumnya itu tidak menunjukkan, sekaligus membuktikan bahwa uang dianggap lebih berkuasa dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa?

Padahal umumnya orang pandai berkata Allah Maha Besar, Allah Maha Kuasa, Allah Maha segalanya ...........................

Tidak ada Tuhan selain Allah 

begitu kata persaksiannya, tetapi kenyataannya 

uang yang diper Tuhan.

Hendaklah kita menyadari bahwa jodoh, mati, dan rezeki Allah yang mengaturnya, oleh karena itu mari kita bergegas meninggalkan kebiasaan lama yang sekiranya justru mengingkari firman atau petunjuk Allah;

Bila kita benar - benar ingin ........................................................................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun