Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kawah Candradimuka Pendadaran Ketiga

5 Agustus 2024   06:48 Diperbarui: 5 Agustus 2024   06:50 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Untuk selanjutnya mari kita cermati pendadaran berikutnya. Karena Ruh berasal langsung dari Yang Maha Suci hendaklah kita meyakini, dan menyadari bahwa ...................................... 

Diri kita merupakan dzad atau sebagian dan bagian yang tidak terpisahkan dari Yang Maha Suci oleh karena itu memiliki sifat ke-Illahian layaknya sifat-sifat Yang Maha Suci.                                    

Al Qur'an surat Ar Ruum ayat 30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah ( Itulah ) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.                                               

Pemahaman ini yang hendaknya diyakini terlebih dahulu kalau kita melaksanakan sabda nabi

"Kenalilah dirimu niscaya mengenal Tuhanmu".

Hal yang sangat mendasar, dan yang harus kita cermati adalah saat janin berumur 120 hari, karena diumur 4 bulan inilah sang janin sudah berwujud manusia sempurna kemudian ditiupkan Ruh kedalamnya.

Al Qur'an surat Shaad ayat 72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya Ruh(ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.                                          

Dari ayat tersebut hendaklah sudah dapat dipahami, bahwa ruh itu berasal langsung dari Yang Maha Suci; Jadi begitu jabang bayi lahir di atas dunia keadaannya suci, dan sudah komplit atau lengkap wadag, jiwa, dan ruhnya.                                                                             

Dari uraian tadi mudah - mudahan dapat disadari, dan diyakini bahwa sesungguhnya manusia terdiri atas 2 unsur besar. Yaitu unsur nyata (lahiriah) yang berasal dari saripatinya tanah, dan unsur gaib (batiniah) berupa ruh berasal langsung dari Yang Maha Suci; Dan sudah menyatu menjadi satu kesatuan bersifat suci saat manusia dilahirkan ke atas dunia.

Nabi Muhammad SAW. bersabda "Kenalilah dirimu niscaya mengenal Tuhanmu", untuk mengingatkan kepada kita siapa sejatinya manusia itu. Oleh karena itu, apabila kita mengakui nabi Muhammad SAW. sebagai panutan, mari sabda Beliau tadi kita tindak lanjuti dengan perbuatan. Dengan mengaji atau mempelajari, dan melaksanakan makna batiniahnya sehingga dapat mengerti siapa sejatinya manusia itu. 

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia terdiri dari dua unsur besar yaitu unsur yang dapat dilihat oleh mata (lahiriah / nyata), dan unsur yang tidak dapat dilihat oleh mata ( batiniah / gaib ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun