Lalu bagaimana halnya dengan penciptaan manusia selanjutnya atau penciptaan manusia  setelah nabi Adam, As. Apa juga menggunakan tanah? Tidak!
Kalau saat penciptaan manusia pertama menggunakan tanah secara langsung, sedangkan penciptaan manusia setelah nabi Adam dikisahkan menggunakan tanah secara tidak langsung. Artinya manusia dilahirkan melalui perantaraan orang tua yang terdiri dari seorang perempuan  ( ibu ) dan seorang laki -- laki  ( bapak ).
Manusia dapat bertahan hidup di atas dunia ini, karena mendapat asupan berupa makanan yang berasal dari tanah. Atau memakan saripatinya tanah yang  berupa hasil bumi baik berupa hasil dari tanam tumbuh, dan atau dari hewan. Dari saripati makanan yang dimakan sehari -- hari, menghasilkan air mani.
Air mani yang terdapat dalam diri seorang perempuan, disebut sel telur. Sedangkan yang terdapat dalam diri seorang laki - laki, berupa benih laki - laki disebut sperma. Dalam kehidupan berumah tangga yang  terdiri  dari  sepasang suami - istri, atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa pasangan tadi dikaruniai anak.     Â
Kalau dicermati kejadiannya, pasangan suami istri tadi hanyalah merupakan media bertemunya sel telur ( ovum ) dengan benih laki -- laki (sperma) yang terjadi dalam indung telur. Hasil pertemuan ovum dan sperma di indung telur, kemudian melakukan perjalanan melalui saluran telur selama 10 hari, menuju ke rahim.Â
Menunggulah di rahim selama 9 bulan lagi hingga lahir ke dunia sebagai bayi, setelah berumur 9 bulan 10 hari bila waktu kelahirannya normal. Bila dihitung lamanya waktu sejak bertemunya ovum dengan sperma adalah 10 hari + ( 9 x 30 hari = 270 hari ), total jendral 280 hari atau 40 minggu.
Perjalanan kejadiannya sebagai berikut. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah  ( Al Qur'an surat Al Mukminuun ayat 12). Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat yang kokoh / rahim ( ayat 13 ). Kemudian air mani itu  Kami  jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan  segumpal  daging  itu  Kami jadikan  tulang -- belulang, lalu tulang - belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang  (berbentuk) lain. Maka  Maha  Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik ( ayat 14 ).  Begitu riwayat singkat, pembentukan manusia setelah nabi Adam As.
Dari uraian tentang terwujudnya janin manusia tadi, mari dicermati. Apa peran orang tua dalam pembentukan manusia? Peran orang tua terhadap pembentukan manusia hanya sebatas media pembentukan wadagnya saja. Sedangkan Ruh langsung berasal dari Allah Tuhan Yang Maha Suci, dan bukan terbentuk dari organ sang janin.Â
Karena Ruh berasal langsung dari Yang Maha Suci hendaklah kita meyakini, dan menyadari bahwa ......................................Â
Diri kita merupakan dzad atau sebagian, dan bagian yang tidak terpisahkan dari Yang Maha Suci; Oleh karena itu memiliki sifat ke-Illahian layaknya sifat-sifat Yang Maha Suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H