masing - masing kelompok orang tersebut
dapat turut andil dalam mewujudkanÂ
kerukunan di masyarakat.
Mestinya yang harus diingat, dan disadari oleh masing -- masing kelompok orang tadi, sudah bukan lagi masalah benar atau tidaknya cara atau metode penetapan awal Idul Fitrinya.
Tetapi yang harus disadari, dan diingat adalah terjadinya ke tidak serasian di masyarakat, terjadinya gesekan di masyarakat, terjadinya masalah di masyarakat, terdispersinya masyarakat, terkikisnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintahnya, dan itu semua yang harus dipertanggung jawabkan kelompok orang dihadapan Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa.Â
Tahun ini 1444 H bulan April 2023 bolehlah terjadi perbedaan awal Idul Fitri karena memang sudah berlalu, tetapi di tahun 1445 H atau tahun 2024 dan selanjutnya semoga tidak terjadi lagi kejadian tersebut. Sebab kalau masih terjadi, ini hanya menunjukkan kegagalan dalam melaksanakan puasanya yang hanya sekedar mendapat lapar, dan haus belaka tanpa dapat meningkatkan derajat takwa yang bersangkutan.
Memang ini merupakan ujian sangat berat dalam upaya meningkatkan derajat takwa, bila diri masih dikendalikan oleh musuh nyata kita berupa hawa nafsu yang berkiprah atas kendali iblis, setan, dan sebangsanya.
Al Qur'an surat Al Hijr ayat 39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, dan ayat 40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka."
Catatan. Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang - orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.Â
Perlu diketahui bahwa uraian sebagaimana tersebut sebelumnya, hanyalah sekedar contoh cara mengaji Al Qur'an. Selanjutnya silahkan dikaji Al Qur'annya melalui roso pangroso dengan sabar, ikhlas, dan jauh dari ketergesa - gesaan agar dapat menemukan butir -- butir makna yang tersirat atau butir -- butir makna yang tersembunyi atau butir -- butir makna batiniah yang terkandung di dalamnya, kemudian kita tempatkan di dalam hati.
Makna batiniah Al Qur'an dalam hati selanjutnya