Mohon tunggu...
Bangun Rohmadi
Bangun Rohmadi Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah SMP IT Nur Hidayah Surakarta

pendidik dan pemimpin pendidikan di SMP IT Nur Hidayah Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rezeki Para Guru

31 Mei 2024   10:21 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:58 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Karena hidup dilingkungan Pendidikan, tentu banyak rekan sejawat yang memiliki profesi sebagai guru atau pendidik. Banyak obrolan dan juga diskusi tema -- tema seputar Pendidikan dan sekolah. Nah, diantara hal sensitive yang dibicarakan adalah bagaimana kondisi kesejahteraan mereka. Ternyata memang didalam lingkungan Pendidikan swasta, tidak ada standar yang baku mengenai gaji yang diterima. Karena kafalah yang diberikan sesuai dengan kondisi Yayasan masing - masing.

Gaji, honor, kafalah, insentif, tunjangan dan lain-lain adalah satu dari kesekian motivasi seseorang bekerja atau mengabdi di Lembaga Pendidikan, kalau isitilah umumnya mengabdi di Lembaga Pendidikan untuk menjalankan misi Kasbul Maisyah atau  mendapatkan gaji yang cukup, sehingga tidak salah ini menjadi salah satu tujuan, ada hak yang harus diterima karena para guru karyawan memiliki amanah untuk mengelola keluarga yang tentu saja harus dipenuhi kebutuhannya.

Lalu, apakah cukup penghasilan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan keluarga? Kalau masalah cukup atau tidak ini tergantung keyakinan dan pola pikir yang dimiliki. Karena tidak mungkin semua kebutuhan guru dan karyawan ditanggung oleh Yayasan, karena keterbatasan atau tuntutan lain dari pengembangan sekolah, meskipun demikian tidak sedikit dari Lembaga Pendidikan yang memberikan dukungan finansial bagi keluarga dalam aspek lain, seperti subsidi biaya kuliah anak, penyediaan KPR dan dukungan lain yang sifatnya opsional, sekali lagi tergantung kondisi keuangan Yayasan.

Dari pengalaman yang kami temui, bagaimana uniknya para pendidik atau karyawan Ketika menyeleraskan antara gaji dengan kebutuhan rumah tangga, karena disamping ada gaji yang diterima, ternyata ada faktor Rezeki yang diterima pula. Kalau gaji itu kewajiban Lembaga, namun kalau rezeki itu karunia Allah terhadap seseorang. Kalau gaji itu terkait dengan kinerja, masa pengabdian, golongan dan lain lain, tapi kalau rezeki itu terkait dengan kondisi iman seseorang. Karena ada yang gaji nya biasa biasa saja, tapi rezekinya gedhe banget.

Ada kondisi menarik di lingkungan Pendidikan kami, ada seorang security yang setiap pagi menyapa kami ketika mengantar putra, sering kali saya lihat berganti ganti armadanya. Nah, apakah berarti beliau ini memiliki penghasilan untuk sering mengganti kendaraan? Tentu saja tidak relevan, karena ternyata beliau ini seorang makelar motor atau mobil, sehingga rezekinya sering memakai armada yang berbeda. Bahkan ada guru yang rezekinya tidak hanya dari gaji sekolah, melainkan dari tanah yang disewa untuk minimarket, kost-kost an dan lain sebagainya.

Tidak sedikit para guru/karyawan yang memiliki aktivitas kreatif, sehingga aktivitasnya mendatangkan rezeki, ada yang punya skill menjadi MC, sehingga Job atau panggilan akhir pekannya padat, ada yang memiliki usaha dagang. Nah kalau ini variasinya sangat banyak, baik itu toko kelontong, air minum/galon, jualan Jus, baju, seblak dan masih banyak lagi, rezeki memang ada banyak pintu dan sebabnya.

Jadi kesejahteraan itu memang penting dan bahkan wajib diberikan, namun sebab datangnya kesejahteraan tidak hanya dari gaji, nilai kesyukuran inilah yang penting untuk dipegang teguh karena nantinya ini yang akan membuat tenang untuk dapat beraktivitas di sekolah dan tentu saja lebih kreatif mengembangkan sekolah. Ada satu kalimat menarik dari guru kami Ustadz Wido Supraha, beliau menyampaikan bahwa prinsip rezeki bagi para pendidik terdapat dalam Al Quran disurat Muhammad ayat 7, "Barangsiapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya" Insya Allah jika dimaknai pengabdian disekolah sebagai sebuah perjuangan, maka Allah akan menolongnya. Ditolong rezekinya, ditolong keselamatannya, ditolong keberkahannya dan semua pertolongan yang dibutuhkan. Semoga kesejahteraan benar benar hadir, tidak dari sekedar uang yang dmiliki namun dari kebahagiaan dari hati yang tulus. Wallahu a'lam bishowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun