jeritan malam musnah
dua nafas mengembara
~
delapan pintu arah mata
angin rapat tanpa derit
kedipan iya, berbisik
~
daun daun dipucuk
menggeliat diterpa angin
gemerisik dan kering
tinggi menyapa tanah
~
lenguh mendengus berkejaran
saling suap ingus
dalam canang suasa
gelap pun enggan berlalu
mengurung dari segala tatapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!