Mohon tunggu...
Bang Syaiha
Bang Syaiha Mohon Tunggu... Guru | Penulis | Blogger | Writer | Trainer -

www.bangsyaiha.com | https://www.facebook.com/bangsyaiha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Poligami? Saya Tidak Siap!

19 Juni 2018   12:14 Diperbarui: 19 Juni 2018   12:32 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetiba salah satu grup whatsapp yang saya ikuti membahas poligami. Awalnya ada salah satu anggotanya yang mengirimkan sebuah skrinsut akun twitter yang di bio nya tertera, "Perempuan yang siap dipoligami. Dan perempuan yang rahimnya diwakafkan untuk melahirkan generasi kebangkitan ummat."

Seorang anggota nyeletuk, "Tuh, monggo yang siap." 

"Ikut pelatihannya aja." anggota grup yang lain menimpali, "Ada loh pelatihan siap menjalankan poligami sesuai syariat Islam dan teman ada yang ikutan, sekarang istrinya udah dua. Akur dan bahagia mereka."

"Nah, tuh... Ikutan sana yang udah niat pengen punya istri dua..." 

....dan kemudian diskusi, obrolan, atau apalah namanya itu, berlanjut panjang. 

Selalu begitu kan, poligami, menjadi bahan yang hangat dan menarik untuk diperbincangkan. Terutama di kalangan lelaki. Entah kenapa. Sampai sekarang saya nggak paham apa yang membuat tema ini menjadi asik untuk dilanjutkan hingga panjang pembicaraannya. Padahal isi obrolannya paling cuma, "Hayuk tuh siapa yang berani?" atau "Poligami dibolehkan kok dalam Islam, nggak haram." atau lagi "Dia poligami istrinya cantik-cantik ya..."

Tentu adalagi obrolan lainnya, tapi di grup saya tadi isinya begitu. Hahaha...

Poligami dalam Islam memang dibolehkan. Tapi, menurut saya, syaratnya berat. Ini pandangan saya, setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk bisa berpoligami dengan baik. 

Pertama, harus bisa adil. Adil ini berat loh. 

Kedua, punya penghasilan banyak setiap bulan. Karena kalau penghasilan sedikit, gimana mau menghidupi beberapa istri dan anak-anak? 

Ketiga, harus meminta persetujuan istri pertamanya. Kenapa? Agar bisa meminimalisir percekcokan nantinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun