Mohon tunggu...
Bambang Mulyono
Bambang Mulyono Mohon Tunggu... -

Saya hanya ingin mengungkapkan ketidaksukaan saya atas yang terjadi di depan mata saya lewat tulisan, itu saja...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sabar ada batasnya....

4 Agustus 2011   16:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seringkali kita mendengar seseorang mengatakan "sampai kapan aku harus bersabar" atau "Sabar juga ada batasnya..", benarkah...?? mungkin benar, karena semua yang berlaku di alam dunia memang berbatas, namun kapan sebenarnya kita harus berhenti bersabar?

Ketika kita memutuskan untuk berhenti melakukan sebuah kegiatan, maka kegiatan tersebut tidak akan kita lakukan lagi. Begitu juga dengan sikap sabar, ketika kita memutuskan untuk berhenti bersabar, maka kemudian kita akan menjadi orang yang tidak sabar lagi.

Pengertian SABAR menurut bahasa yang umum adalah menahan dan mencegah, sedangkan dalam pandangan hidup orang jawa sabar dapat diartikan “nrimo ing pandum” yang artinya terima apa adanya. Dalam konteks  Agama Islam sabar dapat diartikan beragam, terdapat berbagai ayat dalam Al Qur'an dan Hadist yang menerangkan tentang arti sabar dan arti penting mengapa kita harus bersabar. Dalam Agama Islam, kesabaran seseorang terkait langsung dengan keimanannya.

Konsep sabar juga memiliki keterkaitan erat dengan pengendalian diri seseorang sehingga muncul keseimbangan. Orang yang seimbang secara mental dan akal adalah orang-orang yang punya tingkat kesabaran yang bagus. Namun, bersikap sabar bukan saja berlaku ketika menghadapi musibah saja, melainkan juga berlaku pada berbagai situasi.

Sabar adalah menerima kenyataan yang ada, namun kita tetap berusaha untuk memperbaiki keadaan menjadi lebih baik dari saat ini. Yakinlah bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia bukan terjadi karena kebetulan atau karena tidak sengaja, namun semua itu sudah diatur, bahkan sebelum manusia itu dilahirkan, semua rezeki, kesehatan, kesialan dan keberuntungan kita sudah ada yang mengatur, dan semua yang kita lakukan tidak ada satu hal pun yang luput dari penglihatan sang pencipta Allah SWT. Dan Allah SWT tidak mengabaikan usaha dan do'a yang setiap saat kita lakukan, Allah SWT tahu kapan kita akan menikmatinya, dan di dalam semua itu pasti ada hikmah dan berkah bagi kita.

Jadi kalau Anda bertanya kapan batas dari sebuah kesabaran, jawaban saya adalah, ketika kita sudah tidak bisa bersabar lagi, ketika ruh sudah meninggalkan badannya. wallahu alam....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun