Artinya, manusia hendaklah memiliki watak, atau karakter atau sifat, yang  dapat menerima segala macam kesulitan, penderitaan dan kesempitan dengan sabar dan ikhlas, layaknya sifat angkasa. Kemudian mencari jalan keluar terbaik, tanpa harus mencederai atau menyalahkan pihak lain. Atau dengan kata lain, manusia hendaklah lapang dada atau legowo. Dapat menerima masukan atau kritikan dari pihak lain, apakah itu hal baik atau hal buruk, lalu mengembalikannya dalam bentuk yang menyenangkan dan melegakan. Â
8). Dahono ( Api ). Kita semua tentunya sudah tidak asing lagi dengan apa yang dinamakan api, dan bahkan sudah menggunakannya untuk berbagai keperluan. Saat api masih kecil, dapat dikendalikan dan dapat menjadi teman. Sangat bermanfaat buat kita, dapat untuk penerangan, dapat untuk memasak, dan lain-lain keperluan. Tetapi bila api sudah membesar dan tidak dapat dikendalikan, sangat berbahaya dan dapat menjadi musuh. Karena apapun jenis benda yang ada disekitarnya, tanpa pandang bulu tentu akan luluh lantak dibuatnya. Â
Artinya, manusia hendaklah memiliki karakter, atau sifat atau watak layaknya api. Sehingga dituntut agar dapat memperlakukan sama, kepada siapapun. Apakah dia orang lain, saudara atau bahkan keluarga dekat sekalipun, kalau memang bersalah ya harus disalahkan, dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Selanjutnya dibimbing dan dibina agar menyadari kesalahannya, sehingga akhirnya tidak mengulangi kembali perbuatan tercelanya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Demikian yang sering penulis ceritakan, kepada adik menjelang tidur. Dengan harapan, agar adik dapat menjadi anak yang baik, pandai dan tabah dalam menghadapi cobaan hidup. Sehingga nantinya menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa, serta berbakti kepada orang tua. Mudah -- mudahan sekelumit cerita ini dapat  menginspirasi adik, dalam menyeimbangkan kebutuhan batiniyah dan lahiriyahnya. Syukur bila cerita yang sesungguhnya tertuju kepada adik penulis, dapat menginspirasi anak -- cucu penerus bangsa dalam arti luas, sehingga sekaligus kita dapat menjawab kata-kata bijak bahwa untuk menggapai suatu sasaran, apapun itu: not depend on the gun, but depend on man behind the gun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H