Mas B.S digunakan sebagai contoh, karena menurut cerita bapak didasarkan atas keberanian dan ketepatannya dalam pengambilan keputusan. Dikatakan keberanian dalam pengambilan keputusan, karena resikonya teramat berat yaitu berkaitan dengan hidup matinya orang tua.Â
Sedangkan ketepatan dalam pengambilan keputusan, karena atas keputusan tersebut mas B.S tetap mengikuti ujian, hasilnya mas B.S lulus ujian Apoteker dan ibu sembuh dari sakit, tutur bu S.M. Â Â
Dari cerita bu S.M ini, penulis baru mengetahui kalau kisah nyata penulis digunakan pak S.M sebagai pemicu dan pemacu semangat, serta untuk memberi motivasi teman -- teman dalam menggapai apa yang  dicita -- citakannya. Kecuali itu, dari cerita bu S.M juga menginspirasi penulis untuk memberi judul artikel ini, dengan "Tamparan Bangga".Â
Karena penulis tahu persis bahwa pak S.M menampar pipi sebelah kiri bukan karena beliau marah kepada penulis, tetapi justru sebaliknya beliau bangga dengan keputusan penulis yang bertaruh nyawa, dan berhasil.Â
Alhamdulillah, semoga kisah nyata penulis ini dapat bermanfaat dan menjadi penyemangat, serta dapat memotivasi anak -- cucu generasi penerus bangsa.Â
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada para pembaca budiman, yang telah berkenan membaca tulisan ini dan semoga bermanfaat. Untuk selanjutnya, penulis mengharap kiranya para pembaca budiman dapat bersabar sejenak menanti artikel selanjutnya, dengan judul "Hidup Karena Kebiasaan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H