Mengingat aku juga sebagai panitia ujian Negara Analis, akupun hadir dalam rapat pembubaran panitia ujian Negara Analis. Diakhir rapat panitia, aku dititipi honorarium bagi penguji Analis yang berasal dari Fakultas Farmasi UGM. Tidak lain, beliau-beliau juga adalah penguji aku dalam ujian Apoteker.
Seperti hari-hari ujian biasa, aku datang pagi saat menjelang ujian praktikum Kimia Farmasi. Saat menunggu waktu ujian Kimia Farmasi dimulai, datang seorang dosen penguji Analis yang tidak lain adalah dosen Koordinator tingkat. Beliau aku dekati lalu berkata, maaf pak saya mau menyampaikan honorarium ujian Negara Analis.Â
Mohon bapak berkenan untuk menerima dan menandatangani dokumennya. Setelah ditanda tangani dan diterima honornya, beliau berucap terima kasih. Hal yang sama aku sampaikan kepada seorang ibu dosen, yang juga bertindak selaku penguji Analis.
Bel masuk ujian berbunyi, untuk sementara tugas membagikan honor kuhentikan. Dan masuk ke laboratorium, untuk mengikuti ujian. Setelah menerima bungkusan bahan Kimia Farmasi yang diujikan, kemudian aku bawa ke meja ujian.Â
Bungkusan bahan yang diujikan, terdiri dari 2 bungkus. Bungkusan pertama berisi bahan Kimia Farmasi untuk uji kualitatip, dan bungkusan lainnya sebagai bahan Kimia Farmasi untuk uji kuantitatif.
Bungkusan berisi bahan Kimia Farmasi uji kualitatif aku buka, dan mulai melakukan uji organoleptik. Saat melakukan uji organoleptik, aku melihat ibu dosen yang juga selaku penguji Analis datang. Aku menghentikan sementara uji organoleptik, lalu mengambil berkas honorarium ujian Negara Analis.Â
Selanjutnya mendekati beliau, maaf bu saya mau menyampaikan honorarium ujian Negara Analis. Mohon ibu berkenan untuk menerima dan menandatangani dokumennya. Setelah ditandatangani dan diterima honornya, beliau berucap terima kasih dan berkata sambil tersenyum.Â
Kamu ini sebenarnya mengikuti ujian, atau bekerja to mas? Aku menjawab, ujian sambil bekerja bu demi anak dan istri yang saya sayangi. Aku juga berkata kepada beliau, sesungguhnya saya juga dititipi honor untuk bapak dosen penguji Analis lainnya, bu? Sayangnya beliau belum datang, kataku. Ya sudah, nanti kalau beliau sudah datang, saya beritahu ujarnya. Terima kasih sebelumnya bu, kataku.
Aku kembali ke meja ujian, melanjutkan uji kualitatif. Benar juga selang beberapa saat, ibu dosen penguji Analis tadi mendekati dan berkata, itu dosen penguji Analis yang ditunggu sudah datang mas. Sambil berucap terima kasih, aku hentikan kembali uji kualitatif, lalu mengambil berkas honorarium untuk menyampaikan honor bapak dosen penguji Analis tadi.Â
Setelah menandatangani dokumen dan menerima honor, beliau berucap terima kasih. Sampai disini, untuk sementara selesai sudah tugas panitia ujian Negara Analis. Lalu melanjutkan ujian Kimia Farmasi, sampai selesai.
Ujian Apoteker sudah tidak ada lagi ujian tulis, kesemuanya tinggal ujian praktek. Meliputi ujian praktek: Reseptuur, Kimia Farmasi, Galenika dan Farmakognosi, dan Alhamdulillah kesemuanya telah dapat aku ikuti dengan baik.Â