Lapangan Mini Soccer Green Point, Samarinda, akan menjadi arena pembuktian bagi Persatuan Sepak Bola Harapan Baru (PSHB) yang tengah bersiap mengukir sejarah. Pada 4-5 Januari 2025, tim muda penuh semangat ini akan bersaing di Festival Sepakbola Anak se-Kalimantan Timur yang diselenggarakan oleh ASSKA Kaltim, membawa energi baru dalam dunia sepak bola lokal.
Meski baru terbentuk, PSHB tidak gentar. Mereka langsung menurunkan dua tim di dua kategori usia: kelompok U-11 dan U-13. Menariknya, di kategori U-11, PSHB mengandalkan tim putri yang akan memulai perjalanan mereka di Grup A, berhadapan dengan SSS Samarinda, Langlangbuana Kukar, dan Galaxy Balikpapan. Sebuah langkah berani yang penuh inspirasi, mengingat jarangnya tim putri yang terjun di kompetisi ini.
Sementara itu, tim U-13 PSHB berada di Grup B, yang dihuni Generasi Junior Paser dan SSA Samarinda. Tantangan ini disebut-sebut sebagai "grup neraka," namun pelatih PSHB, Pajar, melihatnya sebagai peluang emas. "Kami bersyukur melihat semangat tinggi dari anak-anak. Walau harus mengorbankan waktu libur sekolah, mereka tetap berlatih dengan antusias untuk menghadapi festival ini," ujarnya.
Bagi Pajar, festival ini bukan hanya soal menang atau kalah, tapi juga kesempatan bagi para pemain muda untuk menguji mental, membangun pengalaman, dan menikmati proses menjadi pesepak bola yang lebih baik. "Mereka ingin menunjukkan hasil latihan keras mereka. Ini adalah momen penting untuk PSHB," tambahnya.
Dengan antusiasme yang membara dan tekad tak tergoyahkan, PSHB siap memberi warna baru di festival ini. Para pemain muda ini adalah bukti bahwa harapan selalu ada, bahkan di tengah persaingan yang ketat. Apakah PSHB mampu mengejutkan publik Samarinda? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Festival yang menjadi agenda ASSKA Kaltim U-11 dan U-13, diikuti oleh 14 tim dari 6 kabupaten/kota, menciptakan persaingan sengit dan kesempatan berharga bagi setiap peserta. Grup B (U-11) dihuni oleh Manunggal Putra, Langlangbuana, dan Agas FC, sementara Grup A (U-13) diisi oleh Agas FC, SSB Taruna, Langlangbuana, dan Manunggal Putra. Kompetisi ini bukan hanya ajang pembuktian, tetapi juga bagian dari roadmap percepatan pembangunan sepak bola di Kalimantan Timur, menggali potensi pemain muda dan memperkuat ekosistem sepak bola daerah untuk mencetak generasi pesepak bola yang kompetitif, sambil mempererat tali persaudaraan antar tim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H