Di tengah riuh tepuk tangan penonton, termasuk para pendukung setia, Metro Tiga Boy FCÂ menorehkan jejak gemilang menuju puncak kejayaan. Kemenangan ini bukan hanya hasil kerja keras di lapangan, tetapi buah dari perjuangan panjang yang penuh komitmen. Tahun 2024 mereka tutup dengan indah, menyandingkan trofi Divisi Utama Askot PSSI Samarinda dan Piala Walikota.
Grand final yang berlangsung di Lapangan Training Borneo Center, Stadion Sempaja, menjadi arena penuh euforia. Tim besutan Coach Acong menghadapi BWS Pengairan dengan mentalitas juara. Begitu peluit kick-off berkumandang, Metro Tiga Boy langsung menunjukkan dominasi. Permainan kolektif mereka berbuah dua gol dalam waktu sepuluh menit.
Sang kapten, Saktiari Sheva, menjadi pembuka tirai gol pada menit ke-4, sebelum Nobertus Todong menggandakan keunggulan empat menit berselang. Namun, BWS Pengairan tidak menyerah begitu saja. Gol dari Rafly Fadillah di menit ke-16 menghidupkan asa mereka untuk menyamakan kedudukan.
Laga berlangsung intens bak duel strategi, di mana kedua tim saling menyerang namun tetap waspada. Hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-1 memastikan Tiga Boy keluar sebagai kampiun.
Tak hanya itu, Tiga Boy juga mencatatkan pencapaian istimewa lainnya. Sang juru gedor Nobertus, dengan ketajamannya yang konsisten, berhasil menyabet gelar Top Scorer. Penghargaan individu ini semakin melengkapi torehan gemilang.mereja di musim ini.
Sebagai penghormatan atas perjuangan mereka, piala-piala tersebut diberikan dengan penuh kebanggaan. Piala bergilir Divisi Utama diserahkan oleh Ketua Askot PSSI Samarinda, sementara Piala Tetap Walikota diserahkan oleh Dispora Kota Samarinda.
Keberhasilan Tiga Boy dalam meraih dua trofi juara bukan hanya sekadar pencapaian, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan sepak bola Samarinda. Hal ini semakin dikuatkan oleh Tony, sang manajer tim, yang memuji kerja keras seluruh elemen tim, mulai dari pelatih, pemain, hingga pembinaan berjenjang di Sekolah Sepak Bola Metro Tiga Boy.
Sementara CEO Metro Tiga Boy FC, Alias Sandi, menyampaikan bahwa catatan manis ini adalah lompatan besar bagi sepak bola lokal. Ia berharap hasil ini menjadi penanda awal untuk perjalanan menuju Pra PON XXII 2028 dan Porprov 2025 di Kabupaten Paser, dengan penuh harapan.
Duo trofi ini bukan hanya simbol kejayaan, tetapi juga harapan. Harapan bahwa sepak bola Samarinda akan terus melahirkan bakat-bakat gemilang, melangkah lebih jauh, dan mengukir cerita baru di masa depan. Metro Tiga Boy bukan hanya juara, mereka adalah inspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H