Mohon tunggu...
Abdus Salam As'ad
Abdus Salam As'ad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya hanya ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melukis Takdir dalam Ritme Kuasa-Nya

7 Juli 2017   11:24 Diperbarui: 7 Juli 2017   11:33 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Abdus Salam

Penulis adalah penikmat kopi

 Kita harus membuat sejarah, karena manusia dilahirkan bukan oleh sejarah. Begitulah kira yang disampaikan oleh filsuf perancis  yang mengembangkan aliran filsafat eksistensialisme Jean Paul Sartre.  Tepatnya tanggal 28 Maret 2017 para kuli yang seringkali menisbahkan dirinya sebagai pemberdaya hiruk pikuk untukmengikuti Uji Kompetensi ( ukom)  Ada sekotar 1.400 orang di Jawa Timur yang sudah menggantugkan hidupnya di program P2KP-PNPM Mandiri Perkotaan -KOTAKU. Ada yang bekerja mulai 1999- 31 Maret 2017, ada yang baru bergabung dengan program. Dan yang  menentukan bukan berapa lama malang melintang dalam dunia fasilitasi program. Tapi Uji Kompetensi menjadi jalan tunggal apakah masih menjadi bagian dari prgram produk reformasi ini atau tidak. 

Tiga hari bagi kompetitor Asisten Kota maupun Kordinator Kota di camp di Hotel Ibis Surabaya, sementara fasilitator dan senior fasilitator dikluster sesuai dengan kondisisi geografis yang berdekatan, ada di Surabaya, ada di Ponorogo, ada juga di Kediri ada di Probolinggo. Semua adalah semata-mata untuk ikut Uji Kompetensi, semua sibuk mempersiapkan portopolio. Beberapa foto kegiatan, seabrek berkas  dan surat keterangan banyak menyita waktu dan tubuh untuk beristirahat. Ada harapan, ada antusiasme, tetapi rasa cemas menyanderanya dimana selama ini dengan bangga dan membusungkan dada sebagai pemberdaya. 

Tapi seolah tiada berdaya dalam sekejab.  Malam rabu para pemberdaya ini sibuk sendiri-sendiri, sungguh sibuk membongkar berkas portopolio, revisi, kurang poto dan lain sebagainya. Sibuk luar biasa, orang yang biasa santai tidak bisa santai, orang yang biasa kangen kangenan jika ketmu langsung ngajak ngopi, malam itu tidak ada ruang dan waktu untuk bersantai ria. Kalau kata Korkot Saiun Ngalim, Subhanallah nyambut gawe. Sementara meminjam bahasanya mas  Agung Askot Keamanan yang baru diantik pada 1 April 2017 oleh Ibu satker Indri "jangkrik" sibuk pool

 Padahal malam itu bukan malam pembalasan ( arab: yaumul hisab) saat semua manusia dikumpulkan di padang Mahsyar untuk dimintai pertanggungjawaban semua amalnya selama di dunia. Quran mengabadikannya "Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya". (QS.Gafir 40]:17)  dan ditegaskan lagi dalam ayat yang lain,Jika waktu itu tiba, maka manusia akan merasakan kebenaran apa yang telah diinformasikan oleh Alquran: "Di tempat itu (Padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnyadan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan" (QS Yunus [10]:30). hemmmmm.. belum hari kiyamat malam rabu sudah pada sibuk, padahal hanya dipanggil TA, TL OSP 6, bayangkan jika yang manggil Tuhan.

Malam sabtu, atau jumat malam tanggal 31 Maret atau tanggal 1 April 2017  rupanya para pejuang Uji Kompetensi melihat hasilnya. Sontak, ada yang gembira, haru, sedih, ucapan selamat di Whastapp masuk di WA ku. Tetapi lebih banyak yang WA bahwa proses ini tidak Fair. Saya ditelpon oleh beberapa teman yang lolos dan tidak lolos untuk menyikapi pengumuman ini. Saya dimintai pendapat terkait dengan proses dan mekanisme yang dinilai kurang adil. Kemudian saya memberi saran, satu-satunya media komplain adalah Peradilan Tata Usaha  Negara (PTUN) yang bertugas memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa, saya langsung telpon teman lama yang menjadi advokat dan berkantor sehari-hari di Lembaga Bantuan Hukum Surabaya. 

(LBH) tentang masalah Uji Kompetensi. Meskipun batinku bilang.. opo yoo arek2 iki sanggup. Saya sudah bisa mengukur konsistensi dan semangat juang para pejuang itu. Wong diundang KBIK Forum FKK-CDM saja jarang datang, kok mau berperkara di PTUN dengan ongkos sosial dan dana yang tentu unlimated. Pelan tapi pasti, semangat dan denyut perjuangan semakin kabur. Akhirnya sirna bersama kopi pahit Wakoka Ponorogo.

Pengumuman sudah disampaikan. Tinggal dimana ditempatkan, siapa korkotnya, bagi yang pernah satu tim dengan korkot pekerja keras tentu pingin yang lebih santai. Bagi yang biasa bekerja keras, disiplin tentu memilih para korkot yang disiplin. Tapi ada tidak ya yang disiplin serius tipe Korkot yang begitu. Ahh pasti adalah..kemudian wilayah mana saja yang masing-masing wilayah Korkot.

Tiba waktu pengumuman lokasi dan personel Korkot. Mula dari Kluster Jombang, Tulung Agung, Malang, Surabaya, Sidoarjo Probolinggo dan Jember. Madiun yang jauh dari desas desus menjadi Korkot faktanya menjadi korkot. Waktu itu saya masih di Rumah Kepala Dinas Perkim Trenggalek, saya cari --cari namaku dimana, ternyata di Nganjuk. Harapanku di Kota Kediri, Korkot  Saiun Ngalim. Tentu Korkot paling sabar ini saya sudah mengenalnya pada tahun 2009 dulu. Mas malik Arifin pasti tahu orang yang dikenal lemah lembut dan santun kata orang-orang/LKM Desa Drenges Kertosono dibandingkan saya..hahahaha. 

Hanifah tahu wajahnya, karena pernah lihat di Korkot penuh sejarah di Tulungagung. Bingah tahunya hanya di FB wajahnya yang tirus kayak orang sakau..Ampun. Agung, saya tidak pernah tahu, meskipun sebelumnya ketemu di Rumah sakit Lavallete Malamg saat menjenguk Pak Ainul dirawat (allahummaghfirlahu) Chandra apalagi tidak bernah tahu, ketemu apalagi bersentuhan. Artidewi/Tiyas sangat asing dimana akhir-akhir ini dipanggi ibu Risma, saya tidak tahu apakah karena postur tubuh dan wajahnya atau judesnya sehingga Askot Infra ini dipanggil bu Rima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun