Hari itu, kami semua sangat antusias mengikuti kegiatan inspiratif modul Nusantara kelompok Kembang Minggu ketujuh. Acara ini berlangsung di Gedung Batik FPSD Universitas Pendidikan Indonesia, sebuah tempat yang penuh sejarah dan budaya. Narasumber kami pada kesempatan ini adalah Alfi Alfiah, seorang mahasiswa seni dari Universitas Pendidikan Indonesia. Beliau memiliki pengetahuan mendalam tentang batik khas Jawa Barat.
Pada awal kegiatan, Teh Alfi dengan penuh semangat menjelaskan kepada kami apa itu batik. Beliau membahas berbagai hal, mulai dari bahan-bahan yang digunakan, alat-alat yang diperlukan, hingga teknik-teknik khusus yang dapat diterapkan dalam pembuatan batik. Penjelasan detail ini sangat bermanfaat karena sebagian besar dari kami adalah pemula dalam dunia membatik.
Setelah pemateriannya selesai, kami pun siap untuk menjalani proses membatik. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang akan kita buat, lalu menggambarkannya dengan teliti di atas kain. Teknik yang kami pelajari kali ini adalah batik tulis, yang melibatkan penggunaan canting untuk melukiskan lilin malam pada kain. Bagi saya, sebagai pemula, ini adalah tantangan besar. Dibutuhkan waktu, ketelitian, kesabaran, dan tentu saja, keahlian yang harus dikuasai. Tanpa keterampilan ini, hasil batik bisa berantakan dan jauh dari ekspektasi.
Setelah tahap melukis lilin malam pada kain selesai, kami menjemur kain tersebut untuk membuat lilin malam mengering. Kemudian, tiba saatnya untuk memberi warna pada kain agar batik yang indah dan menarik bisa terwujud. Pemilihan warna adalah saat yang sangat kreatif, di mana kami diberi kebebasan untuk memilih warna-warna yang sesuai dengan imajinasi kami. Setelah mencelupkan kain ke dalam warna-warna pilihan, kami menjemur kain kembali hingga benar-benar kering.
Proses terakhir adalah melepaskan lilin malam dari kain. Kami merendam kain dalam air panas, yang kemudian kami angkat dengan hati-hati menggunakan jepitan. Malamnya mulai meleleh, dan kain pun dibilas dengan air bersih. Setelah itu, kami memerasnya dan menjemur kain-kain batik yang sudah selesai.
Kegiatan ini telah memberi kami pengalaman yang sangat berharga dalam dunia membatik. Kami belajar bukan hanya tentang proses pembuatan batik, tetapi juga tentang ketelitian, kesabaran, dan kreativitas. Semua usaha kami diakhiri dengan kebanggaan ketika melihat hasil batik kami yang indah, yang menjadi bukti bahwa dengan dedikasi dan semangat, kita bisa menciptakan keindahan dalam karya seni yang kita cintai.
Reporter : Sepriyani Malau
Editor : Salsa Solli Nafsika M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H