Lebih dari 200 eksperimen yang dilakukan. Orang-orang dalam eksperimen tersebut diminta untuk mengingat kematiannya sendiri. Tes juga dilakukan terhadap sejumlah hakim di Amerika. Mereka diminta untuk menjatuhkan vonis denda kepada seorang PSK yang melanggar aturan. Hasilnya, hakim-hakim yang diingatkan tentang kematiannya sebelum mengambil keputusan memberikan denda yang lebih besar dibandingkan yang tidak.
3. Kematian teman dekat, efeknya hinnga 4 tahun
Dilansir dari The Health Site, kematian teman dekat ini bisa mempengaruhi kondisi fisik, psikologi, dan sosial seseorang setidaknya empat tahun. Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal PLOS ONE, menunjukkan bahwa trauma yang disebabkan kerena kematian teman dekat ini dapat bertahan empat kali lebih lama dibanding yang disebut pada penelitian sebelumnya.
4. Kematian orangtua bagi ramaja
Orangtua merupakan sosok sentral dalam kehidupan setiap manusia. Kehilangan orangtua berarti kehilangan sebagian jiwa kita. Apalagi bagi seorang remaja yang belum sepenuhnya mandiri masih membutuhkan peranan orangtua dalam hidupnya. Menurut Zahrina (2017) peristiwa kematian orangtua seorang remaja membawa dampak yang signifikan dalam aspek psikologis.Â
Dampak psikologis ini timbul karena remaja berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, namun belum mampu sepenuhnya secara mandiri mencari pola hidup yang sesuai baginya, sehingga remaja seringkali melakukan metode coba-coba.Â
Menurut Andriessen (2018) menyembutkan bahwa salah satu dampak psikologis yang timbul yaitu stres sampai depresi. Bahkan menurut Purbararas (2018), remaja yang mengalami peristiwa traumatik atau musibah lain yang tidak dapat mengatasi stres dengan baik menjerumuskan diri ke dalam hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, merokok, dan obat-obatan terlarang.
5. Kematian orangtua bagi orang dewasa
Lain halnya bagi remaja, kematian orangtua bagi orang dewasa dapat berarti kehilangan orang yang telah merawat dan mendidiknya sejak kecil. Sehingga tetap akan berdampak pada kondisi psikologis manusia seperti perasaan sedih yang mendalam. Â kehilangan orangtua tidak boleh membuat kita berhenti berbakti untuknya.Â
Ibu dan ayah merupakan makhluk Allah Swt yang sudah digariskan oleh-Nya pasti akan mengalami kematian. Rasulullah SAW pernah ditanya oleh sahabat, "Ya Rasul, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orangtua saya yang sudah meninggal?", Rasul pun menjawab,"Iya, ada empat hal. Pertama, mendoakan mereka. Kedua, memohonkan ampun untuknya. Ketiga, menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka. Dan keempat, menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal." (Musnad Ahmad, 16059). Sikap-sikap di atas akan mengurangi kesedihan kita akan kehilangan orangtua, sehingga sikap kita akan kematiannya bukanlah bersedih melainkan menjadi tindakan yang positif untuk psikologis kita sendiri.
6. Kematian diri sendiri