"Maaf & ralat: tokopedia dan bukalapak sudah klarifikasi ke saya, gojekindonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia. Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini," tulis Thomas Lembong dalam akun twitter resminya, Selasa (30/7/2019).
Pesan terusan whatsapp yang masuk ke hp saya pagi ini, 1 Agustus 2019, ternyata tidak melampirkan klarifikasi dari Bapak Kepala BKPM, isu yang tidak sedap dan terkesan sangat menjatuhkan martabat banga dan negara ini dibumbui dengan prolog 'adu domba' mencatut nama salah satu capres yang sudah akur dan legawa terhadap fenomena Pemilu yang dramatis.Â
Yang menerima pesan WA tersebut jika tidak sontak melakukan search dan browsing ulang tentu akan manggut-manggut saja, atau kalau kebetulan pendukung Sang Presiden, akan bergejolak emosinya.Â
Syukurlah, saya segera bertindak cepat dengan langsung search dan browse untuk menelisik kebenaran isu ini. Bukan main-main yang dijadikan refer adalah portal berita sekelas Tempo.Â
Dan alhamdulillah ternyata, isu ini terbit karena terlalu berlebihannya Bapak Kepala BKPM dalam membaca riset Google-Temasek tanpa auto konfirm kepada yang bersangkutan.
Semoga ini bisa menjadi pembelajaran, bahwa tetaplah kita berusaha menjadi smart reader, smart user, agar semua berita yang sampai kepada kita tidak parsial dan setengah-setengah yang berakibat menimbulkan salah paham, miskonsepsi, dan berujung pada menyalahkan satu sama lain, yang menganggu kedamaian pasca Pilpres yang sudah mulai dirasakan tenangnya ini.Â
Sumber berita rujukan : Liputan6, Detik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H