Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Preman yang Taubat Nasuha Karena Stasiun TV

24 Oktober 2012   07:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:27 15406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu hari, aku iseng men-scan otomatis receiver antena parabolaku. Ada
beberapa stasiun TV baru berhasil ditambahkan. Diantaranya adalah Rodja
TV. Sebuah stasiun TV swasta non profit yang dipancarkan dari komplek
sebuah masjid  di sekitar Bogor.

Aku langsung suka dengan stasiun TV ini, karena dakwah dan kajian
Islamnya bagus banget. Bila ada kesempatan, aku akan menonton
acaranya. Banyak ilmu baru kuperoleh.

Suatu hari, suami adik sepupuku, Zimi Azmi, kepalanya nongol di pintu. Ia pun
ikut tetarik dengan materi yang disampaikan Rodja TV yang sedang
kutonton. Ia lalu pulang dan men-scan otomatis juga receiver parabolanya.
Dan berhasil baik.

Beberapa hari kemudian, aku melihat sebuah pemandangan langka : Zimi Azmiberjalan di halaman rumahku menuju masjid ! Padahal biasanya, ia cuma lewat, lalu pergi ke warung wak Mengon, untuk main kartu dan minum-minum bersama para  pareman kampung. Bertahun-tahun Zimi Azmi punya kebiasaan sholat setahun  dua kali. Ya itu, waktu Idul Fitri dan Idul Adha.

Sepulang dari masjid,kami berdua berbincang tentang acara Rodja TV.
Rupanya Azmi terpengaruh oleh tausiyah yang disampaikan oleh para ustadz
Rodja TV. Para ustadz ini memang lain daripada ustadz-ustadz TV swasta
lainnya, yang lebih mirip artis ketimbang muballigh. Rata-rata ustadz
Rodja TV adalah penghafal Qur'an, dan lulusan universitas negeri Arab.

Dan, sama sekali tidak ada musik di stasiun TV ini. Juga tidak ada perempuan.

Hari-hari berlalu, Azmi makin sering lewat depan rumahku menuju masjid.

Kini ia sepertinya benar-benar bertobat. Kulihat zikirnya pun makin
panjang dan syahdu. Aku jadi trenyuh. Adik sepupuku, istrinya, kini juga sudah berjilbab.

Tinggal aku kini yang sedikit iri. Seorang pareman mbelis bisa jadi lebih
taat dibandingkan aku sendiri. Hanya karena suka nonton Rodja TV.
Wah ....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun