Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesawat MH370 tidak Dibajak, ini Analisanya

18 Maret 2014   20:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13951248801010494992

[caption id="attachment_327209" align="alignnone" width="300" caption="FAA Rupanya Sudah Peringatkan Soal Retak dan Karat di Boeing 777-200"][/caption]

Banyak pihak yang kini melansir pernyataan bahwa diduga kuat pesawat naas maskapai penerbangan Malaysia yang hilang itu telah dibajak. Namun belum ada satu pun bukti kuat yang mampu mengampu pernyataan it

Komunikasi terakhir yang dianggap mencurigakan dan menjadi landasan kecurigaan pembajakan itu, tidak dapat dipastikan dari siapa. Apakah dari pilot, co pilot atau orang ketiga. Ini disebabkan karena suara itu terganggu derau yang cukup kuat.

Sistim komunikasi dunia penerbangan memang masih belum sempurna. Tak jarang suara terputus-putus atau kurang jelas. Beberapa kecelakaan terjadi akibat kelemahan ini. Buruknya kualitas komunikasi antara awak pesawat dengan awak ATC beberapa kali menyebabkan awak pesawat mengarahkan pesawat menuju crash. Belum lagi miskomunikasi akibat salah pengertian bahasa.

Beberapa keluarga korban berharap agar pesawat itu dibajak, sehingga masih ada kemungkinan penumpangnya kembali dalam keadaan hidup. Namun berdasarkan analisa umum, tidak ada tanda-tanda pembajakan terhadap pesawat MAS itu.

Pembajakan pesawat biasanya berhubungan dengan unsur politik, atau mega kejahatan terorganisasi. Umumnya, pihak pembajak segera mengumumkan pembajakan begitu pesawat berhasil dikuasai. Dalam kasus MH370 ini, belum ada satu pun pihak yang mengaku bertanggung jawab atau mengajukan tuntutan atas pembajakan pesawat.

Dugaan pembajak mendaratkan pesawat di gurun atau jalan raya yang lengang juga tidak mudah diterima akal, karena pesawat sebesar B777-200 bukanlah jenis pesawat yang dapat didaratkan di sembarang tempat tanpa terjadi crash. Selain itu, pesawat berbadan lebar itu juga tak mudah untuk disembunyikan. Satelit pengintai yang bisa diakses umum selayak Tomnod akan tak terlalu sulit menemukan keberadaannya. Belum lagi satelit pengintai militer, yang kabarnya bisa memindai dan mengenali wajah manusia dari lintasan orbitnya.

Umumnya, pembajak mendaratkan pesawat yang dibajaknya di lanud biasa, seraya kemudian berusaha mempertahankan penguasaan terhadap sandera dan pesawat, selama tuntutan diajukan dan negosiasi dilakukan.

Kalau pun pesawat dibajak lalu diledakkan di udara, tetap saja pihak pembajak atau kambratnya melakukan pernyataan sebelum atau segera sesudahnya. Pembajak paling bodoh sekali pun tidak akan mau mati konyol begitu saja tanpa meninggalkan kesan mendalam.

Dugaan pembajakan yang dilansir pihak berwenang kemungkinan hanyalah pengalihan isu terhadap kelemahan dan kelalaian pihak mereka. Mengingat pesawat naas ini pernah kecelakaan di darat pada tahun 2012 yang menyebabkan ujung sayap pesawat patah. Kerusakan itu telah diperbaiki dan dinyatakan laik terbang. Namun uji metalurgi yang menyeluruh nyatanya terlambat dilakukan oleh FAA dan terlambat direspon oleh MAS.

Sangat mungkin sekali retakan sepanjang 40,6 cm di badan pesawat itu bertambah parah lalu patah di udara, hingga menyebabkan hilangnya tekanan udara secara mendadak. Hilangnya tekanan udara secara mendadak di ketinggian lebih dari 20.000 kaki akan menyebabkan penumpang dan awak pesawat pingsan dalam waktu beberapa detik saja.

Kecurigaan akan hal ini bertambah kuat saat stake holder Malaysia sempat saling bantahketerangan persnya.

foto :

http://wartakalimantan.blogspot.com/2014/03/faa-rupanya-sudah-peringatkan-soal.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun