Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Penyakit-Penyakit pada Pohon Aren

28 Oktober 2014   07:28 Diperbarui: 10 Januari 2021   10:07 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sedikit sekali literature atau pun artikel yang membahas tentang penyakit aren. Hal ini dapat dimaklumi, karena penyakit aren memang sedikit dan jarang ditemukan.


Namun bukan berarti penyakit yang menyerang pohon aren itu tidak ada.


Setidaknya ada dua jenis penyakit aren yang telah kami identifikasi.


1.Penyakit bercak daun.

Penyakit ini umumnya menyerang aren usia muda atau bibit aren. Penyebabnya adalah jamur Pestalotia sp., fusarium sp. dan helmiaphosporus sp. Penyakit ini menyebabkan daun aren menjadi bercak kuning lalu kecoklatan. Pada serangan yang ganas, pohon aren muda bisa mati karenanya. Serangan umumnya terjadi di musim hujan, dimana daun yang basah dan udara yang lembab memicu pertumbuhan jamur alias cendawan alias fungi.


Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit bercak daun ini, dapat diaplikasikan semprotan fungisida (anti jamur). Kami menggunakan fungisida merk Bayleton, Dithane45 dan Benlate.


Ketiga fungisida di atas memiliki zat aktif berbeda. Karenanya, untuk pencegahan, aplikasi dilakukan seminggu sekali. Artinya, minggu pertama gunakan Bayleton, minggu kedua pakai Benlate dan minggu ketiga semprotkan larutan Dithane45. Tambahkan perekat sesuai dosis anjuran. Semua bahan bisa dibeli di toko pertanian. 


Jika serangan sudah berat, hujan sering turun dan pembibitan tidak beratap tembus cahaya (green house), maka interval penyemprotan dilakukan 4 hari sekali.

Daun-daun yang sudah terserang parah, dipotong dan dibakar. Jangan dibiarkan berserakan di dekat bibit, karena akan menjadi medium penularan dan penyebaran penyakit. 


Ada pun bibit yang sudah tak terselamatkan, maka harus dimusnahkan dengan cara dibakar (eradikasi).


2.Penyakit mati bujang.

Penyakit ini menyerang pohon aren pada usia 4-6 tahun, atau beberapa waktu sebelum aren mulai berproduksi.


Daun aren mulai menguning mulai dari pelepah terbawah, lalu menguning seluruhnya, mencoklat seluruhnya dan akhirnya pohon pun mati.


Menurut pengamatan kami, persentase serangan penyakit mati bujang ini adalah sekitar 1-3% dari populasi.


Penyebabnya adalah jamur upas atau Upasia salmonicolor dan jamur akar putih Rigidoporus lignosus.  Jamur akar putih menyerang bagian perakaran pohon aren, sedangkan jupas menyerang batang bawah pohon aren. Pencegahannya adalah dengan aplikasi Dolomit, atau Dotani atau pupuk abu atau tanah kapur.  Taburkan Dolomit 1 kg/pohon setiap enam bulan. Harga Dolomit sendiri di Kabupaten Batu Bara, Sumut adalah Rp.700/kg atau Rp.35.000/zak @50 kg. Akan lebih baik jika dolomit 1 kg dicampur dengan tawas biru alias terusi sebanyak 25 gram. Terusi bisa dibeli di toko kimia, toko perlengkapan kolam renang, atau lebih gampangnya via online. 

 

Pada serangan awal, pengendalian masih bisa dilakukan dengan aplikasi Bubur Bordo atau dengan fungisida yang mengandung unsur tembaga (cuprum) seperti merk Kocide dan Nordox.


Pada fase serangan menengah dan stadium akhir, sebaiknya lakukan eradikasi.


Demikian kami paparkan, semoga bermanfaat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun