Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Langkah-langkah Budidaya Singkong Hasil Luar Biasa

16 Februari 2016   21:19 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 13377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Titik potong stek singkong"][/caption]

(Tulisan ini akan banyak menyebut merk-merk. Tidak ada afiliasi dan sifat promosi).

Umumnya, budidaya singkong alias ubi kayu alias ketela pohon yang biasa dilakukan petani kita hanya menghasilkan singkong segar seberat 25-40 ton perhektar permusim tanam. Jika ingin mendapatkan hasil yang jauh lebih baik, maka tehnik budidaya harus dilakukan dengan luar biasa. Langkah-langkahnya sebagai berikut.

(Untuk lahan seluas satu hektar).

1. Jenis tanah yang baik adalah tanah darat lempung berpasir, hitam humus sampai kuning berpasir. Tanah pasir, tanah kapur,tanah berbatu, kuning liat dan merah liat kurang cocok untuk budidaya singkong. Tanah rawa dan gambut juga sebaiknya dihindari. Tanaman singkong tidak tahan terhadap rendaman air.  Lahan juga harus bebas naungan. Lahan juga harus bebas dari terpaan angin kencang sepanjang tahun.

2.Lakukan pengolahan tanah di awal musim penghujan. Tanaman singkong sampai umur 5 bulan rentan terhadap kekeringan. Semprot gulma dengan herbisida sistemik dengan campuran penguat, misalnya herbisida Rambo dengan penguat Garlon, perbandingan 10:1. Dosis 100 ml/knapsack sprayer kapasitas 14 liter.

Dosis cukup 1 liter campuran herbie per 220 liter air jika penyemprotan dilakukan memakai mesin cucian motor/mobil. Tiga hari kemudian tebarkan 30 (tiga puluh) sampai 50 (lima puluh) ton pupuk kandang atau pupuk kompos yang telah difermentasi atau telah matang. Tabur juga 3-5 ton kaptan/dolomit. Tiga hari kemudian lakukan pembajakan tanah dengan traktor pertanian yang besar.

Diameter cangkul parabola minimal 65 cm. Kedalaman cangkulan minimal 30 cm, diukur dari tanah yang belum dicangkul. Saat pembajakan, petani harus memandori. Bila perlu, beri operator traktornya sedikit servis, agar kerjanya lebih baik. Operator yang tidak diservis dan tidak dilakukan pendekatan, sering melakukan kecurangan dengan cara mengantung hidrolik cangkul. Lima belas hari kemudian lakukan pembajakan kedua. Akan lebih baik jika dalam waktu lima belas hari itu ada turun hujan.

3. Sediakan bibit yang baik. Jenis singkong gajah atau singkong borneo, sesuai permintaan pasar. Singkong gajah adalah jenis singkong makan, sedangkan singkong borneo adalah jenis singkong racun, untuk pembuatan tepung tapioka. Sebagian petani menyebut singkong borneo sebagai singkong gajah putih, atau singkong kalimantan.

Bibit yang baik itu tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Posisinya ada di 30 cm di atas titik tumbuh tunas dan 30 cm di bawah tangkai daun yang masih lengket saat singkong di panen. Diameter antara 1-2 inch. Panjang stek sekitar 25 cm. Mata tunasnya rapat, 7-10 mata tunas perstek. Bibit masih segar ditandai dengan kulit dalam yang masih hijau dan keluar getah jika kulit dikelupas.

Jika Anda membeli bibit singkong, jangan minta yang sudah dipotongkan stek perstek. Minta saja yang panjang 1 meter atau lebih, kelipatan 25 cm, lalu potong sendiri. Percayalah, sulit mendapatkan stek yang memenuhi syarat ini jika kita membeli bibit. Karena itu, biasanya syarat ini baru bisa terpenuhi setelah kita panen sendiri. Stek dipotong dengan gergaji yang tajam, satu persatu. Titik potong adalah 1-2 cm di bawah mata tunas. Potongan rata, tidak miring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun