Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hadiah Terindah untuk Seorang Penulis

25 Juli 2014   08:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:17 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namaku Muhammad Isnaini. Biasa dipangil Bang Pilot. Jangan tanya padaku, mengapa aku bisa dipanggil begitu. Aku tak tahu. Tapi mungkin juga karena tubuhku tinggi, gagah dan wajahku tampan, seperti penampilan para penerbang umumnya. (narsis mode on......). Umurku 41 tahun. Suka membaca dan keranjingan menulis sejak umur 11 tahun. Aku membaca apa saja. Mulai dari etiket di kotak makanan kaleng sampai bacaan yang berat-berat semisal Pedagogy Oppressed karya Prof.Paulo Freire, atau Easy Way to Polygamy karya Bang Pilot. (halah, malah promo tulisan sendiri… Tulisanku sudah ribuan. Tersebar di berbagai media. Mulai di media kertas buram bekas bungkus belacan, sampai media online sekelas Kompasiana, Ketikketik, Indonesiana, Detik Forum, dan masih banyak lagi. Aku terkadang suka pula mengirimkan video berita ke Wide Shot Metro TV. Oh ya, saat ini aku juga tercatat sebagai wartawan surat kabar Tumpas. Sebuah surat kabar lokal terbitan Medan yang sering kukritik redaksional tata bahasanya. Anda tahu kan, bagaimana mutu tata bahasa dan gaya bahasa koran lokal kita pada umumnya? Amburadul sak karepe dewe. Buatku, menulis adalah panggilan jiwa. Menulis adalah jalan kemuliaan. Menulis adalah menuangkan kebaikan yang terlintas di kepala. Membuat ide menjadi abadi. Mengukir kata yang memperkaya khazanah jiwa. Menggoreskan aksara yang akan membawa guna. Mewujudkan fitrah manusia yang hakiki, yakni saling berbagi saling mengisi. Aku bukan penulis musiman. Apalagi penulis pesanan, meski dulu pernah juga menjadi ghost writer. Aku tak mau mengikuti lomba menulis apapun. Menulis buatku adalah puncak kebebasan. Murni independent mengikuti kata hatiku. Lagi pula, aku sadar bahwa aku taklah sebaik penulis lain yang lulus dengan predikat summa cum laude, retorikanya handal, tata bahasanya rapi, aliran temanyanya runtut, tulisannya enak dibaca dan ide-idenya brilian. Jumlahnya pun bejibun. Aku tak terlalu ambil pusing bila pembaca artikelku menjadi sewot lantas mencak-mencak, kebakaran jenggot, atau bahkan memaki-maki aku. Karena aku tahu bahwa dunia ini memang sebahagiannya dihuni oleh mereka yang arif bijaksana, sebahagian yang lain dipenuhi oleh orang yang wawasannya hanya sepanjang rambutnya. Aku tetap setia menuangkan deburan ide dan pijar gagasan yang singgah di benakku. Atau menghantarkan berita tentang hal yang kulihat, kudengar dan kurasakan. Kuteliti, kucermati lalu kupahami, kemudian kutuliskan. Tabayun, kata orang Arab. Jika pun kian tersalah, aku tak pernah segan untuk meminta maaf secara terbuka. Kita, penulis, juga adalah sarangnya salah dan lupa. Terkadang khilaf. Sesekali terbawa emosi, hingga hilang kendali. Aku cukup bahagia jika ada pembaca tulisanku yang menelponku, mengatakan “Terima kasih, Bang Pilot. Tulisan abang cukup bermanfaat. Saya minta waktu abang sedikit, mau diskusi tentang cara …….” Berbagi ilmu dengan sesama, itulah puncak kebaikan seorang penulis. Hadiah terindah itu terima, saat mengetahui bahwa ada manusia yang mengambil manfaat dari apa yang kita tuliskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun