Tak pernah usang
embun kasih menyiram rindu
lewat jemari lentikmu menari
menguraikan sejuta hari
yang kita lalui
.
sebersit sesal
saat nafasku tersengal
dalam pelukan selingkuhan binal
bayang sendu wajahmu kian mengental
.
ahh...
sungguh pesonamu alami
membahana lewat tawa buah hati
yang kau rawat sepenuh jiwa ...
akankah pergolakan ini terus ada
membalut kaki dalam setiap langkah?
.
ataukah akan berakhir
seperti di peraduan kita
malam ini kau dekap tubuhku
tenggelam kau dalam linangan air mata
.
kekasih setiaku
masih bertahan
meski hatinya redam
aku pergi pada selingkuhan
.
wahai perempuan,
tabahmu memang menakjubkan
senyummu tetap mengembang
saat aku pulang
lebar tanganmu terentang.
.
perempuanku yang ayu
maukah kau membiarkan
bertiga kita satu peraduan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H