Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tragedi "Hoax" Mawar Pelangi

19 Oktober 2015   20:20 Diperbarui: 19 Oktober 2015   21:21 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tragedi Hoax Mawar Pelangi

#Jual bibit bunga rainbow rose/mawar pelangi eks impor. Bentuk biji siap semai. Harga Rp.3.000/butir. Pesan minimal 10 butir. Harga di luar ongkir.#

Anda tertarik? Eits, nanti dulu!

Tampilan bunga mawar pelangi ini memang sungguh mempesona, tetapi jangan sampai membuat Anda terpedaya. Seandainya pun sudah terpedaya, kecil sekali kemungkinan Anda mau berurusan dengan pak pulisi gara-gara uang lima puluh ribu perak, ya kan?
Nah, agar Anda tidak kecewa karena sudah susah payah menanam, merawat dan berharap, baiknya teruskan bacaan berikut. Pelan-pelan saja membacanya, karena tulisan kali ini juga tidaklah panjang.

Sejatinya, bunga mawar pelangi itu asalnya adalah bunga mawar putih. Saat hampir mekar, tangkai bunga dipotong lalu dibelah empat. Masing-masing belahan dicelupkan pada cairan pewarna dan nutrisi, hingga kemudian bisa menjadi warna-warni seperti itu. Karena itulah bunga mawar pelangi (rainbow rose) ini hanya ditemukan sebagai bunga potong, tidak ditemukan saat masih dipohon. Harga bunga potong jenis ini sekitar 7,5 USD pertangkai. Cukup untuk beli beras sepuluh kilogram, ya?

Bagaimana detail cara membuat rainbow rose ini, silahkan Anda bertanya pada Mr.Van de Werken, orang Belanda yang menemukan dan mengembangkan tehnik pewarnaan bunga ini. Seandainya pun beliau tidak mau buka mulut tentang tehnik yang sudah dipatentkannya itu, sebagai pelipur lara Anda bisa bertanya pada bibi Lina Effendi Tjiptadinata, yang juga sudah pernah melakukan uji coba sejenis. Mengenai beda hasilnya, saya memilih untuk tidak bersuara.

Nah, sudah jelas kan, bahwa bunga mawar pelangi itu bukanlah hasil rekayasa genetika, tetapi hasil olah tehnik pewarnaan, sehingga bijinya kalau ditanam tak akan memberikan Anda sang bunga pujaan.

Kemudian, kalau ada yang nekad jualan bibit bunga mawar pelangi ini, dibumbui rayuan gombal yang muluk-muluk, ya lebih baik tak usah dibeli. Ruginya sih tak seberapa, tapi mendongkolnya itu.....ya kan?

 

foto : http://imagecollectiononline.com/cara+menanam+bunga+mawar+pelangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun