Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Melestarikan Alam dengan Herba Pestisida

9 Mei 2013   20:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Herba pestisida, atau bio pestisida sebenarnya sudah dikenal nenek moyang kita dalam bidang pertanian sejak dahulu kala. Hanya saja keberadaannya kemudian tergusur oleh penetrasi berbagai pestisida kimiawi yang membanjiri pasaran. Pestisida kimia yang mudah didapat dan praktis serta sangat manjur, dianggap sebagai dewa penyelamat usaha pertanian. Namun seiring berlalunya zaman, terbukti kemudian bahwa pesisida dengan zat aktif kimiawi yang sangat beracun, bersifat terlalu merusak keseimbangan alam. Segala jenis racun yang dilepaskan ke alam itu pada akhirnya akan berefek negatif bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.

Belum lagi bila dikaji sifat resistensi hama terhadap zat kimia aktif yang ada dalam pestisida kimiawi itu. Hama makin lama makin tahan terhadap suatu jenis formula racun yang diaplikasikan, sehingga pada aplikasi berikutnya, dosis harus dinaikkan.

Karena itu, kembali mengunakan herba pestisida dan/atau bio pestisida adalah sebuah pilihan bijak yang harus dikembangkan ulang di masyarakat pertanian kita secara luas.

Keunggulan herba pestisida ini, selain jauh lebih aman terhadap manusia, juga ia dapat diproduksi sendiri di rumah-rumah petani, dengan bahan-bahan dan peralatan yang sangat sederhana. Petani bisa menanam sendiri tumbuhan yang menjadi bahan baku utama pembuatan herba pestisida ini di halaman rumah, atau ditanam di kebun secara sampingan. Lahan pertanian untuk herba pestisida ini tidaklah memakan lahan yangluas, hanya sekira 3% dari luas tanah pertanian seluruhnya.

Berikut ini kami tuliskan sedikit tentang resep membuat sendiri bio pestisida.

A.1 kg brotowali, atau daun sambiloto.

1 kg kunir atau kunyit.

10 sendok makan kapur. Bisa pakai kapur sirih.

Semua bahan ditumbuk halus, lalu dicampur lima liter air, dan diperas dengan kain bersih. Air perasan ini dicampur dengan 45 liter air, dan siap untuk mengatasi penyakit keriting pada tanaman cabai, dengan cara disemprotkan.

B.1. 250 gr daun sirsak segar.

2. 500 ml air.

Tumbuk halus daun sirsak, lalu remas-remas dengan air. Setelah itu peras dengan kain. Campurkan lagi dengan 14 liter air, dan ramuan ini siap untuk mengendalikan hama wereng dan ulat grayak.

C.1. 10 buah kecubung.

2. 500 gram tembakau.

3. 1 kg daun sambiloto atau brotowali..

4. 2 ons belerang.

Semua bahan ditumbuk halus, lalu dicampur dengan air sepuluh liter. Aduk rata kemudian saring . Setiap satu liter ramuan ini dapat dicampur dengan 10 liter air dan siap semprotkan untuk mengatasi semua jenis hama tanaman yang berbentuk hewan.

Demikian kami tuliskan tentang herba pestisida, jika ada yang ingin ditanyakan, atau anda membutuhkan bibit sawit, silahkan sms ke no hp. yang ada di kotak biografi penulis.

Mari berbagi, mari belajar.

Salam tani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun