Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengendalian Hama pada Tanaman Kelapa Sawit (Part 1)

12 April 2013   18:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:18 4208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun hama/penyakit pada tanaman sawit diantaranya :

Ulat Kantong dan Ulat Api ( Setora Nitens )

Beberapa jenis hama ulat kantong yang cukup potensial menyebabkan kerusakan pada tanaman kelapasawit adalah ulat kantong Clania sp.Dari pengamatan pada arel perkebunan tanaman kelapa sawit pada kawasan konservasi di perkebunan ditemukan beberapajenis hama ulat kantong yang menyerang tanaman kelapa sawit baik di pembibitan maupun di lapangan, yaitu ulat kantong Metisa plana, Mahasena corbetti, Cremastopsyche pendula, Brachycyttarus griseus, Manatha albipes, Amatissa sp. Dan Cryptothelea cardiophaga. Jenis paling dominan yang ditemukan di lapangan baik populasi maupun kerusakannya adalah Metisa plana dan Mahasena corbetti.

Ciri-ciri penyerangan ulat kantong adalah daun akan melidi dan dapat menurunkan jumlah janjangan, dan dibutuhkan waktu yang lama  untuk normal kembali. Hama harus dimonitor dengan sungguh-sungguh dan segera dikendalikan jika telah sampai fase serangan tingkat sedang. Serangan tingkat sedang adalah apabila telah didapati lebih dari sepuluh (10) ekor ulat kantong dalam setiap pelepah. Serangan ulat kantong ditandai dengan kenampakan tanaman tajuk tanaman yang kering seperti terbakar. Basri (1993) menunjukkan bahwa kehilangan daun dapat mencapai 46,6%. Tanaman pada semua umur rentan terhadap serangan ulat kantong, tetapi lebih cenderung berbahaya terjadi pada tanaman dengan umur lebih dari 8 tahun. Keadaan ini mungkin ditimbulkan dari kemudahan penyebaran ulat kantong pada tanaman yang lebih tua karena antar pelepah daun saling bersinggungan.

Saat ini, cara yang dianggap paling efektif mengendalikan serangan ulat kantong adalah dengan cara injeksi batang menggunakan insektisida Manuver 400 WSC, produksi PT.Biotis Agrindo. Cara ini lebih berhasil karena cara penyemprotan dengan racun kontak seperti Decis atau Matador kurang memberikan hasil yang baik, sebab ulat kantong pada siang hari bersembunyi di dalam kantongnya yang kedap air. Cara kerja Manuver 400 WSC adalah dengan membuat rasa daun kelapa sawit menjadi pahit sehingga ulat tidak mau memakannya. Selain itu, Manuver adalah insektisida pengganti Monocrotophos dan methamidophos yang sekarang dilarang penggunaanya karena bersifat terlalu beracun bagi lingkungan, termasuk manusia dan hewan lain. Selain itu, perlakuan dengan Manuver 400 WSC ini juga akan mengendalikan hama ulat api atau ulat setora nitens.

Kelebihan lainnya, insektisida ini lebih aman terhadap hewan atau serangga lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman sawit, seperti serangga pembantu penyerbukan, misalnya. Sehingga penyerbukan bisa tetap berlangsung sempurna, yakni melalui bantuan angin dan serangga.

Demikianlah paparan singkat mengenai cara pengendalian hama ulat kantong dan ulat api pada tanaman kelapa sawit. Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan, silahkan hubungi ponsel 0823 6741 0713 dengan Muhammad Isnaini. Mari belajar dan berbagi. Demikian juga bila anda membutuhkan kecambah bibit sawit non sertifikat, kami dapat membantu pengadaannya.

Penulis adalah staf pada UKM Tani Muda Desa Petatal, Kec. Talawi Kab. Batu Bara, Sumut.

Mengenai pengendalian hama lain pada tanaman kelapa sawit, Insya Allah akan kami tulis pada kesempatan berikutnya.

Salam tani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun