Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cara Mengusir Hantu/Lelembut Penghuni Rumah

26 Desember 2012   08:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:02 31444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Meruwat atau Menotow Rumah

Rumah yang ada hantunya, bisa diruwat dengan
cara mengusir hantu/jin/syaiton/mahkluk halus
yang bersemayam di rumah itu.

Ciri rumah yang dihuni mahkluk gaib yang jahat :
1.Rumah kelihatan seram, tak berseri.
2.Penghuni (manusia) rumah sering sakit-sakitan yang tak jelas.
3.Penghuni sering bertengkar.
4.Sering ada suara-suara tak jelas terdengar pd malam hari.
5.Penghuni perempuan sering pendarahan yang tak menentu.
Darah haid adalah salah satu makanan mahkluk halus.
6.Susah cari rejeki.

Cara meruwat :
Bahan-bahannya :
1.Telur angsa tembelang/busuk 4 buah.
2.Taik besi 4 gumpal.
3.Kain putih 4 helai kecil.
4.Bibit kunyit molai/bungle dan bibit jerangau.

Caranya :
Bungkus bahan no. 1 & 2 dengan kain putih tadi jadi 4 bungkus.
Tanam di 4 sudut halaman rumah sambil bacakan suratul kursi.
Tanam bibit bungle dan jerangau di depan rumah,
rawat agar tumbuh baik.
Jika sudah terlalu banyak, boleh dikurangi.

Akan lebih baik jika anda menanam pohon dadap
di halaman belakang rumah. Pohon dadap
adalah salah satu pohon yang paling ditakuti hantu.
Jangan tanam pohon bunga kantil dan bunga kenanga,
karena dua pohon ini adalah istana bagi para lelembut.

Namun jika belum berhasil juga, boleh hubungi Embah : Udin Pelor
di akun fb.

Tulisan menyusul :
Ajian Anti Santet, Gendam, Teluh, Guna-guna, Begu Ganjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun