Siapakah Pakde Kartono sebenarnya?
Benarkah Pakde adalah seorang dokter, teman dari suami Ellen Maringka yang juga adalah seorang dokter?
Benarkah Pakde memiliki wajah yang tampannya 11-11 bila dibandingkan dengan aktor gaek Brad Pitt?
Benarkah issu yang mengatakan bahwa sejatinya Pakde adalah seorang duda kaya berusia 50-an tahun?
Atau benarkah kecurigaan sementara pihak yang mengatakan bahwa akun Pakde sesungguhnya adalah salah satu akun kloningan milik admin K?
Mengapa Pakde tak pernah mau mempublish foto asli dirinya?
Setelah melakukan investigasi kesana kemari selama tujuh Jumat, akhirnya penulis mendapatkan info kategori A1 dari sumber-sumber yang layak untuk dipercaya.
Info penting tersebut menjawab tuntas semua pertanyaan tentang Pakde.
Pakde Kartono sejatinya adalah seorang lelaki pensiunan pegawai tinggi pada dinas intelijen kerajaan Talossa. Ia diangkat langsung oleh kaisar kerajaan Talossa, King Jhon I pada tahun 1980, tak lama setelah kerajaan itu dideklarasikan oleh Sir Jhon Robert Madison.
(mengenai kerajaan Talossa, baca di sini : http://unikdunia.com/2012/08/10-negara-terkecil-dan-terkonyol-di-dunia.html ).
Kaisar tertarik pada Pakde karena melihat wajahnya yang imut-imut kayak bayi sedang ngemut buah pepaya kembar. Selain itu, bentuk tubuh Pakde yang semampai (semeter tak sampai), juga dianggap unik dan akan mendatangkan hoki. Karenanya, tak jarang di kerajaan itu, Pakde sering disandingkan dengan dua ikon kerajaan lainnya, berupa patung mini Charlie Chaplin dan sebatang pohon tauge bonsai.
Setelah pulang ke tanah air, Pakde bersama sohib lamanya Nur Setiono mendirikan PT.Angin Ribut. Tak sampai setahun, perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor sempak bekas ini pun gulung tikar.Mereka kalah bersaing dengan Arke, seorang penjaja barang yang sama, tapi barang yang dijual Arke baunya jauh lebih khas. Sempak bekas jualan Arke disenangi konsumen karena beraroma campuran antara aroma quano, minyak kesturi Arab dan ada rasa mint-nya.
Setengah putus asa, Pakde memutuskan menghibur diri, mengelilingi Indonesia dengan bersepeda. Namun di tengah jalan, di sekitar pegunungan Yogya, Pakde kehabisan bekal. Akhirnya sepeda tua Pakde dilego, barter dengan tiga bungkus nasi kucing dan seporsi semur jengkol. Informasi terakhir menyebutkan bahwa yang menerima barter itu adalah seorang guru pencak silat berinisial Bain Saptaman.
Nasib akhirnya mempertemukan Pakde dengan Brad Pitt. Aktor dunia yang tengah syuting film berjudul ‘The Secret ofNyupang Kolor Ijo’ di Gunung Kidul itu, membantu Pakde. Pakde diberi peran kecil sebagai seorang dukun cabul. Produser Steven Spielberg yang terkesan dengan akting alami Pakde lalu memboyong Pakde ke Cincinnati, untuk dipekerjakan sebagai office boy.
Karena tak tahan terus menerus digoda oleh para wanita cantik montok dan sexy yang bekerja di kantor Spielberg, Pakde memutuskan untuk resign. Dengan berat hati Spielberg melepas Pakde. Tak tanggung-tanggung, Pakde diberi pesangon tiga juta dolar. Hanya sayang, bentuknya dalam uang dolar Zimbabwe,hingga nilainya cuma setara 12 USD.
Terlunta-lunta di Hollywood, Pakde akhirnya menjadi pengamen. Beliau menyanyikan lagu Gambang Kromong diiringi dengan gitar dari kotak sabun. Kadang diselingi dengan bunyi krecekan dari bekas tutup botol limun.
Setahun menjadi pengamen, Pakde akhirnya bisa juga pulang ke tanah air berkat lagu Gambang Kromong tadi. Di bandara, Pakde disambut bak pahlawan, lengkap dengan obade yang menyanyikan lagu Gugur Bunga.
bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H