Malam ini Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al Falah Desa Petatal mengadakan rapat pembentukan panitia pembangunan masjid baru. Masjid yang lama dirasa sudah terlalu sempit dan tak mungkin diperluas karena terbatasnya lahan yang tersedia. Berhubung BKM masih memiliki tanah wakaf lain yang lebih strategis dan luas, maka di sanalah akan dibangun sebentuk masjid yang baru, dengan taksasi dana sekitar 350 juta rupiah.
Untuk mencari, mengumpulkan dan mengelola uang sumbangan dari masyarakat dan pemerintah sebanyak itu, dibutuhkan beberapa orang yang benar-benar terpercaya. Jangan sampai ada satu rupiah pun yang peruntukannya tidak dapat dipertanggungjawabkan dunia akhirat.
Rapat ditunda sepuluh menit. Tiga petinggi BKM Al Falah mengambil tempat sendiri. Marwan, ketua BKM, Bang Pilot, sekretaris dan Azlin, wakil sekretaris BKM. Kami berembuk untuk menentukan nama yang bakal dilontarkan ke peserta rapat untuk dimintai persetujuan.
Ada beberapa nama yang dinilai mampu untuk menjadi ketua seksi pembangunan BKM merangkap ketua panitia pembangunan masjid baru. Setelah disaring, akhirnya mengerucut menjadi dua nama.
Dua nama itu adalah bapak Sabri dan bapak M.Yatim. Keduanya adalah lelaki yang kami nilai jujur, amanah, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu memimpin, ekonominya mapan, terjaga marwahnya, berwibawa, hatinya lapang dan bersih, juga memiliki cukup waktu untuk ikhlas beramal.
Kami lalu mengkaji lebih dalam profil kedua tetangga kami itu. Berdasarkan pengalaman berinteraksi selama puluhan tahun, kami tahu bahwa keduanya adalah caon-calon yang ideal. Pak Yatim dan pak Sabri kami kenal sebagai dua orang yang hatinya bersih. Tiada cacat cela terdengar sepanjang hayatnya. Tiada pula pernah terdengar keduanya bersikap berlebihan. Keduanya adalah sosok yang penyabar, arif, bijaksana, faham administrasi, pandai, terpelajar, dan tidak pernah membicarakan orang atau dibicarakan orang.
Sebatas ini nilai mereka masih sama.
Bang Pilot lalu mengusulkan agar pak M.Yatim yang dicalonkan menjadi ketua, sedangkan pak Sabri menjadi wakil ketua. Pertimbangannya tak lain adalah bahwa saat ini pak M.Yatim keadaannya lebih sehat dibanding pak Sabri. Kesehatan yang baik tentu sangat dibutuhkan dalam mencari, mengumpulkan dan mengelola dana pembangunan masjid baru kami.
Kecelakaan lalu lintas yang dialami pak Sabri beberapa waktu yang lalu memang membuat lelaki separuh baya ini menurun jauh kesehatannya. Beliau sudah tak lagi mau menjadi imam sholat, karena berdirinya sudah tak tegak sempurna. Padahal beliau termasuk salah satu imam yang fasih bacaannya. Makhroj hurufnya nyaris sempurna. Tajwidnya pun terbilang cukup bagus. Beruntung kami masih memiliki 9-10 orang imam lagi yang juga cukup memenuhi syarat.
Mendengar saran Bang Pilot, Marwan dan Azlin terdiam sembari mempertimbangkan dengan penuh perhitungan. Bagaimana pun, sukses tidaknya kinerja panitia pembangunan masjid baru, merupakan tanggung jawab kami juga.
Akhirnya Marwan menyetujui usul Bang Pilot, Azlin juga.
Bang Pilot kembali ke lantai rapat, lalu membacakan usul saran dari pengurus. Alhamdulillah, begitu dua nama tadi disebutkan, serempak 68 orang peserta rapat mengatakan persetujuannya.
Siapa yang meragukan dua orang lelaki yang dikenal bersih hatinya?
***
Apakah tuan/puan ingin langsung didukung orang banyak saat menjadi caleg? Tanpa harus kampanye dan bagi-bagi uang?
Berbuatlah, dan bersihkan hati.
Ingat, Bang Pilot dan rakyat jelata lainnya dengan mudah bisa menilai, apakah Anda adalah manusia berhati bersih, atau cuma seorang opportunis yang mencoba jualan kecap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H