Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cara Membuat Irigasi Tetes Hemat Biaya

26 Januari 2015   08:09 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 14180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_393281" align="aligncenter" width="540" caption="Ilustrasi persemaian bibit sawit. "][/caption]

Bagi para penangkar bibit, biaya terbesar dalam membuat bibit tanaman adalah biaya upah menyiram bibit itu. Membuat sebuah sistem penyiram kabut bertekanan seperti yang dimiliki perkebunan besar adalah hampir tak mungkin bagi para penangkar kelas kecil, karena biayanya terlalu mahal.

Kita ambil misal, sebuah penangkaran bibit sawit kelas teri dengan jumlah populasi 10.000 bibit sawit besar. Jika penyiraman dilakukan secara manual, misalnya menggunakan selang yang dioperasikan manusia, maka dalam satu tahun (365 hari), biaya penyiramannya adalah sebesar 365 x 70.000 = Rp 25.550.000.-

Ini pun jika yang diupah adalah satu orang pekerja, dengan interval penyiraman dua hari sekali. Karena rata-rata seorang pekerja hanya sanggup menyiram bibit sawit besar sebanyak 5.000 pokok/hari. Jadi, hari ini ia menyiram bibit sebanyak 5.000 pokok, @0,5 liter air, dan besoknya ia menyiram 5.000 pokok lainnya. Begitu seterusnya. Untuk menekan biaya penyiraman, dan agar bibit kita mendapatkan jaminan pasokan air yang cukup dan lestari, maka sebaiknya penangkar membuat jaringan irigasi tetes.

Menurut hitungan kami, untuk menyiram 10.000 batang bibit sawit besar, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli pipa dan perlengkapan lainnya adalah sekitar 5 juta rupiah saja. Instalasi ini setidaknya akan bertahan untuk masa tiga tahun, hingga biaya penyiraman per tahunnya dapat sangat diminimalisasi.

Ongkos pasangnya berapa?

Pasang sendiri! Kalau tak mau kerja, jangan jadi petani!

Bagaimana cara memasang instalasinya?

Perhatikan gambar teknik berikut ini :

[caption id="attachment_393242" align="aligncenter" width="387" caption="Irigasi Tetes"]

1422207120603261698
1422207120603261698
[/caption]

Pipa primer dilubangi dengan besi panas runcing seukuran pipa sekunder. Jarak antar lubang 150 cm. Pipa sekunder lalu dipasangkan dengan lem pipa atau lem Banteng. Pekerjaan dilakukan di lapangan/nursery.

Pipa tersier dilubangi dengan jarak 33 cm menggunakan mata bor diameter 3 mm. Lubang lalu disumbat dengan filter rokok merek GG Filter atau GG Surya atau sejenis, yang kuning. Jangan gunakan filter rokok jenis mild/yang putih. Puntir ujung filter lalu masukkan ke lubang sampai setengahnya.

Maka air akan menetes dengan kecepatan rata-rata satu tetes setiap 4 detik.

Jumlah air siram dalam satu hari per pokoknya (10 jam keran air dibuka):

(10 jam x 60 menit x 60 detik) : (4 detik : 10 tetes/ml) =900 ml atau hampir seliter.

Jumlah ini sudah cukup.

Pemupukan juga dapat dilakukan dengan mudah, tinggal melarutkan pupuk cair ke dalam air di bak air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun