Zletin. Hanya sebuah kota kecil di pesisir Utara Libya. Kota tersebut bisa ditempuh dengan mobil dari Tripoli selama 3 jam. Masuk dalam Wilayah (sha'biyat, semacam Provinsi) Misurata, beberapa kilometer dari Khoms, dimana terdapat peninggalan Romawi di Libya, Leptis Magna. Leptis magna buka saja meninggalkan kota bernuansa romawi, tapi juga melahirkan kaisar romawi yang pernah berjaya memimpin kerajaan tersebut, Septimus Saverus, yang diabadikan menjadi nama sebuah hotel di Khoms. Tapi lebih dari itu, Zletin merupakan oase bagi pencari kekayaan spiritual di seantero kekekringan ruhani kawasan tandus itu. Di tengah pusat kota terbaring jasad orang suci (waliyullah) Sidi (Habib) Abd. Salam Al-Asmar Al-Fituri. Seorang dai dan wali sufi yang berhasil mengembangkan dakwahnya ke kawasan Afrika Hitam hingga ke Nigeria. Sang wali limbung (meninggal) dan dimakamkan di kamarnya yang penuh dengan berbagai buku. Seperti leluhurnya, kanjeng Nabi Muhammad yang dimakamkan di kamar pribadinya, sang wali pun demikian. Saat ini kamar tersebut menjadi serambi masjid megah yang dibangun dengan bangunan modern dan fasilitas lengkap dengan pendinginnya. Citranya sama dengan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dimana banyak terdapat tempat minum bagi yang haus. Peninggalan sang wali, kemudian dikembangkan menjadi sebuah lembaga pendidikan dengan berbagai sarana lengkap. Mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, juga tahfiz Al-Qur'an. Universitas Islam Zletin merupakan lembaga perguruan tinggi berwibawa di kawasan Afrika bahkan menjadi percontohan bagi universitas di kawasan benua hitam tersebut. Dalam minggu ini, delegasi dari Universitas Niger meminta tim dari universitas tersebut untuk mengadakan riset ke Niamey dalam rangka pendirian universitas Islam di ibu kota Niger tersebut. Begitu juga delegasi dari berbagai negara Arab Afrika kerap datang berkunjung ke universitas tersebut. Saat ini, universitas tersebut dipimpin oleh Dr. Mohamed Kindi, sebagai rektor yang masih keturunan Sidi Abd. Salam Al-Asmar. Diantara pemandangan yang jarang ditemui di kota lain adalah jarangnya perempuan jalan-jalan (berkeliaran) di kota Zletin tersebut. Sepanjang mata memandang saya tidak mendapatkan perempuan-perempuan ada di jalan, kecuali terpaksa barangkali. Yang jelas tidak seperti di kawasan lain, dimana perempuan nampak ada di luar rumah. Di kompleks kawasan pesantren, juga terdapat pesantren tahfizul Qur'an khusus perempuan, tapi semuanya perempuan, guru dan tenaga adminsitratifnya. Semua santri di asramakan dan mendapat jaminan segala-galanya, termasuk makannya. Full scholarship. Santrinya sendiri berasal dari berbagai daerah dan negara tetangga dari Afrika. Mahasiswa Indonesia ada juga yang memanfaatkan liburan musim panas untuk mendalami hafalan Al-Qur'an mereka. Mahasiswa Indonesia kebanyakan belajar di Kulliyah Dakwah Islamiyah, Tripoli yang dikelola oleh World Islamic Call Society (WICS), sebuah lembaga yang membangun Gaddafi Islamic Center di Sentul Selatan Bogor. Indonesia Berikut beberapa gambar sekitar pesantren Al-Qur'an Al-Asmari. [caption id="attachment_178052" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] Makam Sang Wali Sidi Abd. Salam Al-Asmari Al-Fituri, yang adalah kamar pribadinya. Kemudian makam tersbut dikembangkan menjadi lembaga pendidikan yang sangat luas dan menjadi icon kota Zletin. Peringatan haul sang diperingati setiap tanggal 2 syawal (beliau meninggal pada 10 ketiga terakhir bulan Ramadhan tahun 981 H. Pada kesemptan tersebut semua tarekat sufi dari seluruh Libya datang menyemarakkan pujian-pujian kepada Baginda Nabi dan para pengikutnya. Saat ini sekjen Tarekat sufi Libya dipimpin oleh Dr. Miftah Massudah, doktor jebolan Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. [caption id="attachment_178060" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] Pesantren tahfizul Qur'an Putri yang berada satu komplek dengan Perguruan Islam Al-Asmariyah yang semuanya dikelola oleh perempuan. [caption id="attachment_178063" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] Asrama santri berlantai tiga, dan dibawahnya ruang kelas Tahfiz Al-Qur'an. [caption id="attachment_178068" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] Santri Tahfiz Al-Qur'an, dari anak-anak hingga remaja. Masya Allah [caption id="attachment_178078" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] Foto para ulama Zletin dan Libya yang dipajang di ruang makan santri, sebagai pemberi spirit akan perjuangan mereka mengembangkan ilmu dan dakwah Islam. [caption id="attachment_178081" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pribadi"][/caption] Mas Cahyo dan Mas Uzair dari Trans7 yang meliput jejak Islam di Afrika Utara mejeng bersama Ust. Mohamed Ujail Al-Fituri, salah seorang guru di Al-Asmariyah, yang alumni Syria, di depan Masjid Utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H