Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renungan Puasa: Makan, Minum dan Sex

26 Agustus 2010   21:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:41 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Meneruskan tulisan mengenai renungan puasa. Bila kita cermati, puasa itu kan formlnya hanya menahan makan, minum dan sex (berhubungan seksual secara sah suami-istri). Kesemuanya dilarang selama puasa, di siang hari saja. Di malam hari diperbolehkan. Lho kenapa ketiga aspek itu dilarang???

Puasa mengajarkan dan mengingatkan kita bahwa ketiga aspek tadi, buanyak yang lupa daratan dan lautan tentang hal tersebut. Koruptor melakukan korupsi, pasti untuk ketiga aspek tadi, makan, minum dan sex. Hakim, jaksa, pengacara dan markus memalsukan kasus juga karena ketiga aspek tadi. Polisi bermain mata dengan 'koruptor' juga karena ketiga aspek tadi. Pembesar negara, eksekutif, anggota DPR, dsb, menacari kekayaan dan bahkan kekayaan pribadi, juga karena ketiga aspek tadi. Termasuk, saya, dan kawan-kawan yang jadi TKI, jauh dari keluarga juga karena ketiga aspek tadi, makan, minum dan seks. Dan semua profesi yang dilakukan oleh kita semua tanpa kecuali, demi ketiga aspek tadi.

Alhamdulillah, puasa mengingatkan kita bahwa hidup tidak melulu, makan, minum dan seks. Ada hal yang lebih tinggi dari itu semua. Yaitu puasa nafsani dan puasa nurani. Bukan hanya menahan makan, minum dan seks saja, namun juga harus puasa nafsu, emosi dan nurani. Walaupun baru tahap menahan makan, minum dan seks saja sudah berat, apalagi diatas ketiga aspek tadi yang tidak dapat dilakukan oleh setiap orang. Puasa Nafsani dan puasa ruhani ini sebenarnya yang dituntut oleh agama Islam dijadikan target atau gol, sehingga semua umat Islam menujukan tujuan dan perjuangan puasanya ke tiang gawang 'nafsani dan ruhani' tersebut.

Alhamdulillah, puasa sudah mengingatkan kita semua untuk tidak menjadikan makan, minum dan seks menjadi tujuan hidup. Karena ketiga aspek tersebut (makan, minum dan seks) adalah tabiat hewan. Hewan hidupnya hanya makan, minum dan seks. Orang yang melupakan makna hakiki puasa, dan hanya berbuat korupsi dan menyimpang hanya untuk menumpuk harta  hanya untuk makan, minum, dan seks, tidak berbeda dengan hewan, Cuma beda rupa saja, namun hakikatnya adalah "hewan", kerbau,....astagfirullah...tapi demikianlah Al-Qur'an mencemoohnya.

Semoga ada yang tersadarkan. Amien....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun