Meneruskan tulisan mengenai renungan puasa. Bila kita cermati, puasa itu kan formlnya hanya menahan makan, minum dan sex (berhubungan seksual secara sah suami-istri). Kesemuanya dilarang selama puasa, di siang hari saja. Di malam hari diperbolehkan. Lho kenapa ketiga aspek itu dilarang???
Puasa mengajarkan dan mengingatkan kita bahwa ketiga aspek tadi, buanyak yang lupa daratan dan lautan tentang hal tersebut. Koruptor melakukan korupsi, pasti untuk ketiga aspek tadi, makan, minum dan sex. Hakim, jaksa, pengacara dan markus memalsukan kasus juga karena ketiga aspek tadi. Polisi bermain mata dengan 'koruptor' juga karena ketiga aspek tadi. Pembesar negara, eksekutif, anggota DPR, dsb, menacari kekayaan dan bahkan kekayaan pribadi, juga karena ketiga aspek tadi. Termasuk, saya, dan kawan-kawan yang jadi TKI, jauh dari keluarga juga karena ketiga aspek tadi, makan, minum dan seks. Dan semua profesi yang dilakukan oleh kita semua tanpa kecuali, demi ketiga aspek tadi.
Alhamdulillah, puasa mengingatkan kita bahwa hidup tidak melulu, makan, minum dan seks. Ada hal yang lebih tinggi dari itu semua. Yaitu puasa nafsani dan puasa nurani. Bukan hanya menahan makan, minum dan seks saja, namun juga harus puasa nafsu, emosi dan nurani. Walaupun baru tahap menahan makan, minum dan seks saja sudah berat, apalagi diatas ketiga aspek tadi yang tidak dapat dilakukan oleh setiap orang. Puasa Nafsani dan puasa ruhani ini sebenarnya yang dituntut oleh agama Islam dijadikan target atau gol, sehingga semua umat Islam menujukan tujuan dan perjuangan puasanya ke tiang gawang 'nafsani dan ruhani' tersebut.
Alhamdulillah, puasa sudah mengingatkan kita semua untuk tidak menjadikan makan, minum dan seks menjadi tujuan hidup. Karena ketiga aspek tersebut (makan, minum dan seks) adalah tabiat hewan. Hewan hidupnya hanya makan, minum dan seks. Orang yang melupakan makna hakiki puasa, dan hanya berbuat korupsi dan menyimpang hanya untuk menumpuk harta hanya untuk makan, minum, dan seks, tidak berbeda dengan hewan, Cuma beda rupa saja, namun hakikatnya adalah "hewan", kerbau,....astagfirullah...tapi demikianlah Al-Qur'an mencemoohnya.
Semoga ada yang tersadarkan. Amien....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H